Dengan semakin banyaknya jenjang pendidikan yang merayakan wisuda, para pendidik, mahasiswa, dan orang tua di Indonesia dihadapkan pada tantangan untuk menyeimbangkan antara perayaan dan makna pendidikan. Prosesi wisuda dengan toga mungkin masih akan terus berlangsung, tetapi penting bagi sekolah-sekolah untuk menekankan bahwa kelulusan bukanlah akhir dari proses belajar, melainkan awal dari perjalanan baru yang lebih menantang.
Kesimpulan: Toga sebagai Simbol Pencapaian dan Harapan Masa Depan
Penggunaan toga di tingkat SMP dan SMA mungkin menimbulkan pro dan kontra di masyarakat, tetapi satu hal yang pasti, prosesi wisuda menjadi momen yang dinantikan oleh banyak siswa dan orang tua di Indonesia. Di satu sisi, toga memberikan kesan pencapaian dan membuat siswa merasa lebih termotivasi. Di sisi lain, ada kekhawatiran bahwa makna toga yang sarat akan simbol kehormatan akademis akan kehilangan esensinya. Bagi para mahasiswa dan pendidik, penting untuk melihat wisuda sebagai bagian dari pendidikan yang mendorong siswa meraih cita-cita mereka dengan semangat belajar yang kuat. Akhirnya, tradisi wisuda di Indonesia, termasuk bagi siswa SMP dan SMA, dapat dilihat sebagai cara untuk menanamkan semangat perjuangan, dedikasi, dan harapan bagi masa depan generasi muda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H