Mohon tunggu...
Lailatus Saadah
Lailatus Saadah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

no perfection here

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Dara & Gavin

27 November 2024   20:49 Diperbarui: 27 November 2024   20:51 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tiga jam berlalu, operasinya berjalan dengan lancar. Dara segera merapikan semuanya. Dan segera pergi ke kantin untuk membeli nasi goreng langganannya karena ia memang belum sempat sarapan. Ketika ia sedang menyantap makanannya tiba-tiba seorang suster menghampirinya dan memberinya secarik kertas. Belum sempat Dara bertanya, suster itu langsung pergi dari hadapannya tanpa mengucapkan sepatah kata apapun.

Dengan keheranan Dara pun membuka isi dari kertas tersebut dan membacanya.

Isi surat:
Setelah makan temui saya di Taman samping Rumah Sakit.

Setelah selesai makan, Dara langsung menuruti isi surat itu. Sesampainya disana ia mencari seseorang yang mengirimkan surat itu kepadanya. Akhirnya mata Dara tertuju pada seorang lelaki berseragam loreng yang membelakanginya. Ia mengenali seragam dan tubuh tegap lelaki dihadapannya Dara yakin lelaki itu yang telah mengirimkan surat. Tanpa berfikir panjang Dara langsung menghampirinya lalu berdiri di samping lelaki itu.

"Duduklah", kata lelaki itu.

Dara menuruti perkataan lelaki itu. "Maap, apakah kamu yang menyuruh suster itu untuk mengirimkan suratnya?" tanyanya.

Keduanya terdiam. Sebelum akhirnya lelaki itu pun membuka suara dan menceritakan semuanya.  Dara hanya menyimak apa yang lelaki itu sampaikan kepadanya.

Lelaki itu menoleh, "Sejak saya tidak melihatmu di Rumah Sakit ini, hati saya terasa sesak. Saya sendiri tidak tahu kenapa itu terjadi. Saya tidak menyadari bahwa selama ini saya menaruh hati kepadamu. Saya mencoba untuk melupakan kamu bahkan mencari sosok sepertimu di orang lain namun hasilnya nihil. Hati saya tetap memilih kamu" ucapannya terhenti.
"Lalu?", tanyanya.
Sambil menghela nafas, "Saya ingin mengajak kamu menjalin hubungan yang lebih serius lagi, apakah kamu mau menerimanya?" mengakhiri.

Dara kaget dengan pengakuan lelaki itu, tidak ada kata yang Dara ucapkan. Ia hanya terdiam dengan apa yang barusan lelaki itu ucapkan kepadanya.

"Kalau boleh jujur sebetulnya s-saya juga merasakan hal yang sama sepertimu. T-tapi kita be-", belum sempat Dara mengakhiri ucapannya lelaki itu lebih dulu menyela.
"Saya tidak menyuruh kamu untuk menjawabnya sekarang, Aldara Dwi Putri", ucapnya dengan seulas senyum dibibirnya.

•

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun