Mohon tunggu...
LAELA FADJRIYATUL HASANAH
LAELA FADJRIYATUL HASANAH Mohon Tunggu... Wiraswasta - A Student

Seorang Mahasiswi di Kampus Wonosobo!

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengaruh Revolusi Industri 4.0 terhadap Peran Akuntan

22 Juni 2019   11:11 Diperbarui: 24 Juni 2019   21:10 2642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Oleh : Fadilatul Rizki dan Laela Fadjriyatul Hasanah

Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sains Al-Qur'an Jawa Tengah di Wonosobo

Revolusi industri 4.0 menurut Deloitte yaitu integrasi dari informasi digital dari banyak sumber dan lokasi yang dimulai dari aktifitas manual dalam berbisnis menjadi lebih mudah dan efisien. Prof. Klaus Martin Schwab, teknisi dan ekonom Jerman, menyebutkan bahwa saat ini kita berada pada awal sebuah revolusi yang secara fundamental mengubah cara hidup, bekerja dan berhubungan satu sama lain. 

Jadi dapat disimpulkan bahwa revolusi industri adalah perubahan besar karena adanya kemajuan teknologi yang mengakibatkan semua proses produksi berjalan dengan internet sebagai penopang utama.

Akuntan adalah salah satu profesi yang terlibat secara langsung didalamnya yang tentunya berimbas disruptif tentang bagaimana seorang akuntan menjalankan profesi yang diembannya, selain harus beradaptasi dengan cara meningkatkan kapabilitas diri untuk menghadapi revolusi industri 4.0 yang sudah diinisiasi. 

Dari penjelasan posisi akuntan tersebut, maka akan muncul tantangan dan pengaruh terhadap profesi akuntan antara lain dimana perkembangan teknologi mengubah bisnis secara signifikan seperti banyak aset yang berupa "teknologi" dan tidak berwujud secara fisik, tidak banyak membutuhkan sumber daya manusia termasuk didalamnya staf akuntansi, perusahaan tidak memiliki konsep "tempat" atau "premises" karena dikendalikan melalui "virtual office" dan yang terakhir mengenai cara memasarkan dan cara berjualan melalui "market place" atau "online store" yang kesemuanya tadi akan menuju kepada titik keseimbangan atau equilibrium baru yang nantinya membentuk standarnya sendiri.

Lebih jauh lagi dampaknya adalah akuntan dan kantor akuntan akan "dipaksa" mengembangkan aplikasi bergerak (mobile) untuk dapat mengakses data secara langsung dari perangkat telepon genggam, tablet dan virtual reality (VR). Audit laporan keuangan dilakukan berbasis  real-time  dimana regulator dan auditor menarik data yang dibutuhkan secara otomatis langsung dari sistem dan sensor yang melekat pada kegiatan operasional sehingga transparansi dan keakuratan data yang dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan. 

Apabila akuntan tidak memiliki keahlian yang memadai didalam teknologi informasi maka profesi lain dapat mengambil alih fungsi akuntan, sehingga dapat dikatakan teknologi informasi adalah kebutuhan pokok yang harus dipenuhi untuk dipelajari dan dimengerti oleh akuntan itu sendiri.

Dikutip dari International Edition of Accounting and Business Magazine edisi Desember 2016, Roger Leonard Burrit dan Katherine Christ menyebutkan empat langkah yang harus diambil akuntan didalam menghadapi revolusi industry 4.0 yaitu:

  • Kesadaran (Awareness) bahwa dengan revolusi industri melahirkan peluang atau kesempatan baru. Kesempatan yang muncul ini menumbuhkan bisnis baru yang belum pernah ada sebelumnya, sebagai contoh Jerman sebagai negara pencetus memiliki 80% perusahaan yang siap mengimplementasikan revolusi industri 4.0 atau Cina yang menyadari bahwa diperlukan pembangunan pada aspek pengetahuan dan menargetkan 60% investasi pada sektor ini. Bukan hanya dua negara ini saja akan       tetapi banyak negara sudah berada dalam tahap awal diseminasi informasi yang selanjutnya akan berkembang lebih dalam untuk menjalankan secara total revolusi 4.0
  • Pendidikan (Education). Regulator atau pemerintah dan praktisi pendidikan dituntut untuk dapat membuat kurikulum yang relevan disesuaikan dengan perkembangan konektifitas digital, seperti contohnya pelatihan koding, manajemen informasi antar beberapa program dan platform yang berbeda atau implementasi real-time accounting yang ditujukan kepada seluruh departemen dan organisasi perusahaan termasuk pemegang saham.
  • Pengembangan profesi (Professional Development). Meningkatkan kinerja profesi akuntan beserta program-program yang mendukung pengembangannya dengan cara melakukan latihan presentasi online maupun tatap muka secara langsung ( face to face discussion) dan mengevaluasi dampaknya terhadap kapabilitas profesi akuntan pada masa depan.
  • Penerapan standar tinggi (Reaching Out). Sebagai akuntan dituntut harus memiliki kontrol maksimal terhadap data yang dihasilkan, dimana data atau informasi fisik biasanya diperoleh dibawah tanggung jawab para insinyur (engineer) sehingga hubungan kerja antara akuntan dan insinyur harus berjalan harmonis agar data dan informasi akuntansi dijaga dengan baik.

Empat langkah perubahan peran akuntan pada masa revolusi industry 4.0 yang sudah dijelaskan diatas hendaknya sudah dimulai pada awal proses pembelajaran di universitas atau perguruan tinggi dimana kurikulum dan metode pembelajaran juga harus disesuaikan dengan aktual dunia bisnis saat ini dan masa yang mendatang. 

Sehingga universitas atau perguruan tinggi perlu mencari dan menggunakan metode pembelajaran yang meningkatkan aspek paling krusial yaitu literasi manusia dimana fokus utama adalah mengembangkan kapasitas kognitif mahasiswa untuk dapat berpikir kritis dan sistemik dikarenakan literasi manusia dapat berfungsi dengan baik apabila mengacu kepada "kemanusiaan (humanity); Komunikasi (communication) dan desain (Design). Sehingga pembelajaran terpusat pada aspek:

  • Keterampilan dalam hal kepemimpinan (leadership) dan bekerjasama  dalam tim(teamwork).
  • Kelincahan dan kematangan budaya (cultural agility) sehingga mahasiswa dengan berbagai latar belakang mampu bekerja dalam lingkungan yang berbeda baik didalam negeri maupun di lingkungan luar negeri.
  •  Kewirausahaan (Entrepreneurship) termasuk didalamnya "social entrepreneurship" yang artinya kewirausahaan yang mampu memberikan sumbangsih perubahan sosial secara keberlanjutan dan tepat sasaran. Poin dasar inilah yang wajib dimiliki oleh setiap mahasiswa.

Jadi jelas bahwa tantangan revolusi industri era 4.0 dapat mengubah secara keseluruhan peran dan standar akuntan saat ini. Perubahan peran akuntan tersebut antara lain:

  • Menyediakan pandangan atau pendapat mengenai data. Akuntan dituntut untuk mampu mengidentifikasikan pertanyaan atas data, analisis statistik, pengecekan kualitas data dan interpretasi hasil olah data.
  • Berlaku sebagai penasihat, baik sebagai penasihat bisnis, spesialis atau berperan sebagai partner bisnis.
  • Mampu bekerjasama dalam penguasaan teknologi yang meliputi manipulasi data, bekerja dengan robot atau sejenisnya dan sebagai trainer dalam bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence)
  • Profesi akuntan berkembang tidak hanya dalam aspek finansial akan tetapi akan meluas kepada aspek laporan non finansial (non-financial reporting) dan keamanan data di dunia maya (cyber security).

Akuntan dalam perspektif revolusi industri sudah bukan lagi sebagai "book keeper" tetapi meluas menjadi hal yang baru yang bisa jadi tidak menyentuh sama sekali aspek finansial. Eksplorasi hal baru tentunya juga menimbulkan spesialisasi yang belum ada pada saat sekarang. 

Spesialisasi disini apabila melihat kepada penjelasan diatas akan bertambah menjadi bidang pekerjaan baru yang menuntut kapabilitas dan kapasitas yang berbeda pula karena diperlukan untuk mampu melihat potensi perubahan dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. 

Celah antara dunia kerja riil dan dunia akademis patut dijembatani untuk kemudian dilakukan riset dan penelitian lebih dalam dimana hasil penelitian dapat digunakan untuk memberikan solusi yang membangun dan informatif untuk kemudian dapat diaplikasikan dalam proses belajar mengajar di lingkungan universitas,  perguruan tinggi dan profesi akuntan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun