Jadi jelas bahwa tantangan revolusi industri era 4.0 dapat mengubah secara keseluruhan peran dan standar akuntan saat ini. Perubahan peran akuntan tersebut antara lain:
- Menyediakan pandangan atau pendapat mengenai data. Akuntan dituntut untuk mampu mengidentifikasikan pertanyaan atas data, analisis statistik, pengecekan kualitas data dan interpretasi hasil olah data.
- Berlaku sebagai penasihat, baik sebagai penasihat bisnis, spesialis atau berperan sebagai partner bisnis.
- Mampu bekerjasama dalam penguasaan teknologi yang meliputi manipulasi data, bekerja dengan robot atau sejenisnya dan sebagai trainer dalam bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence)
- Profesi akuntan berkembang tidak hanya dalam aspek finansial akan tetapi akan meluas kepada aspek laporan non finansial (non-financial reporting) dan keamanan data di dunia maya (cyber security).
Akuntan dalam perspektif revolusi industri sudah bukan lagi sebagai "book keeper" tetapi meluas menjadi hal yang baru yang bisa jadi tidak menyentuh sama sekali aspek finansial. Eksplorasi hal baru tentunya juga menimbulkan spesialisasi yang belum ada pada saat sekarang.Â
Spesialisasi disini apabila melihat kepada penjelasan diatas akan bertambah menjadi bidang pekerjaan baru yang menuntut kapabilitas dan kapasitas yang berbeda pula karena diperlukan untuk mampu melihat potensi perubahan dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.Â
Celah antara dunia kerja riil dan dunia akademis patut dijembatani untuk kemudian dilakukan riset dan penelitian lebih dalam dimana hasil penelitian dapat digunakan untuk memberikan solusi yang membangun dan informatif untuk kemudian dapat diaplikasikan dalam proses belajar mengajar di lingkungan universitas, Â perguruan tinggi dan profesi akuntan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H