A. Konsep Cerpen
Cerpen biasanya hanya memberikan kesan tunggal dan memusatkan fokus pada satu tokoh dan situasi saja yang penuh konflik, peristiwa dan pengalaman (Nurhayati, 2019: 116). Cerpen juga dapat disebut sebagai karangan fiktif yang berisikan hanya sebagian kisah kehidupan seorang tokoh.
Adapun unsur intrinsik dari cerpen adalah sebagai berikut:
1. Tema
Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan (Nurgiyantoro, 2005:68). Tema juga merupakan permasalahan utama yang ditampilkan pengarang. Dalam sebuah karya sastra bisa terdapat lebih dari satu permasalahan, tetapi dari beberapa permasalahan tersebut dapat ditarik benang merah yang disebut dengan tema utama.
2. Alur
Alur atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam suatu cerita yang disusun sebagai sebuah interrelasi fungsional yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian keseluruhan bagian fiksi (Semi, 1988:43). Maka alur itu merupakan perpaduan unsur-unsur yang membangun sebuah cerita.
3. Tokoh dan Penokohan
Pelaku yang memainkan peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin hubungan suatu cerita disebut tokoh. Adapun cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku itu disebut penokohan (Aminuddin, 1978:79).
4. Latar dan Setting
Latar dan setting merupaka pengertian tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams melalui Nurgiantoro, 1994:175).