Mohon tunggu...
Laila AnjasariHarahap
Laila AnjasariHarahap Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Laila Anjasari Hrp

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Cerpen Purnama di Atas Pura Karya Wayan Sunarta dengan Pendekatan Pragmatik

9 Juni 2021   18:39 Diperbarui: 9 Juni 2021   18:50 4417
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Konsep Cerpen

Cerpen biasanya hanya memberikan kesan tunggal dan memusatkan fokus pada satu tokoh dan situasi saja yang penuh konflik, peristiwa dan pengalaman (Nurhayati, 2019: 116). Cerpen juga dapat disebut sebagai karangan fiktif yang berisikan hanya sebagian kisah kehidupan seorang tokoh.

Adapun unsur intrinsik dari cerpen adalah sebagai berikut:

1. Tema

Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantis dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan (Nurgiyantoro, 2005:68). Tema juga merupakan permasalahan utama yang ditampilkan pengarang. Dalam sebuah karya sastra bisa terdapat lebih dari satu permasalahan, tetapi dari beberapa permasalahan tersebut dapat ditarik benang merah yang disebut dengan tema utama.

2. Alur

Alur atau plot adalah struktur rangkaian kejadian dalam suatu cerita yang disusun sebagai sebuah interrelasi fungsional yang sekaligus menandai urutan bagian-bagian keseluruhan bagian fiksi (Semi, 1988:43). Maka alur itu merupakan perpaduan unsur-unsur yang membangun sebuah cerita.

3. Tokoh dan Penokohan

Pelaku yang memainkan peristiwa dalam cerita fiksi sehingga peristiwa itu mampu menjalin hubungan suatu cerita disebut tokoh. Adapun cara pengarang menampilkan tokoh atau pelaku itu disebut penokohan (Aminuddin, 1978:79).

4. Latar dan Setting

Latar dan setting merupaka pengertian tempat, waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams melalui Nurgiantoro, 1994:175).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun