Menurut bebrapa orang menjalani kegiatan di rumah, isolasi atau karantina mandiri di masa pandemi covid-19 sangat menjemukan, akan tetapi lebih menjenuhkan yang dialami anak-anak dimana anak-anak tidak bisa untuk berdiam diri mereka membutuhkan penjelajahan dan eksplorasi pada lingkungan sekitar.
ISI
Stay at home, cukup banyak memberikan dampak negatif pada perkembangan pola pikir anak.
Dilansir dari Detik com: 24/20, menurut Seto Mulyadi beberapa dampak negatif  stay at home yang paling terasa pada anak adalah:
Anak Menjadi Stress
Beberapa penelitian mengatakan, Semenjak di berlakukanya sekolah dari rumah banyak anak yang mengalami stress. Salah satu penyebab anak menjadi stress yaitu banyaknya tugas yang harus dikerjakan anak, akibatnya mereka menjadi stress dan merasakan beban belajar yang cukup berat. Selama menjalani belajar dirumah anak bukanya merasa bahagia maupun refresing di rumah melainkan rasa jenuh dan bosan.
Dr. Fidiansjah, SpKJ., MPH selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza, mengatakan "Dampak di berlakukanya belajar di rumah (stay at home) ada 37 persen anak tidak bisa mengatur waktu belajar, lalu 30 persen anak kesulitan memahami pelajaran, bahkan 21 persen anak tidak memahami instruksi guru".
Hal inilah yang kemudian memicu munculnya perasaan stress pada anak. Pasalnya, selain tugas yang banyak di berikan oleh guru tak banyak anak yang juga memahami tugas dan intruksi guru tersebut.
Manja / Tidak Mandiri
Dampak lain stay at home selain rasa stress pada anak adalah anak menjadi manja / tidak mandiri. Kurangnya orang tua yang kreatif dan inovatif dalam mengasuh anak berdampak pada psikis anak. Sejak diterapkanya stay at home, banyak anak yang ketika di rumah tidak melakukan apa-apa contohnya dalam mengerjakan tugas. Banyak orang yang mengerjakan tugas anaknya karena mereka tidak mau direpotkan untuk mendampingi anaknya belajar, Â mereka lebih memilih dengan mengerjakan tugas anak tersebut dari pada membimbing anak mengerjakan tugas tersebut. Semuanya dilakukan orang tua dengan dalih kasih sayang, hal ini yang kemudian menjadikan anak tidak mandiri. Ketidak mandirian ini lamban laun akan berdampak buruk untuk masa depan.
Gangguan Perilaku / Conduct Disorder