Perlu kiranya ditambahkan disini bahwa sehubungan dengan Pandemi ini, banyak sekali authority yang mengambil sikap meliburkan/menutup sekolah dengan pertimbangan, seperti yang pernah ditayangkan di Kompas TV bahwa:
Secara ekonomi sekolah menghasilkan income paling sedikit dan Sekolah paling rentan terpapar dan menghasilkan cluster baru.
Kesimpulan yang demikian perlu diluruskan. (1) Sekolah memang tidak "bermodus bisnis" sehingga pembicaraan tentang income/ekonomi tidak relevan. (2) Bahwa sekolah bisa menghasilkan cluster baru itu juga belum tentu demikian. Karena sekolah bukan seperti rumah sakit dimana konsentrasi virus sangat tebal. Sekolah bisa melaksanakan protocol kesehatan dengan sangat ketat dan disiplin. Kalau klub malam bisa beroperasi, apakah salahnya dengan sekolah? Dan menurut penelitian dari luar negeri, anak tidak mudah terpapar virus corona. Kita harus dapat HIDUP DAMAI DENGAN VIRUS CORONA demikian arahan Presiden Jokowi dengan mengadaptasi kebiasaan baru.
Sekali lagi dunia sekolah adalah dunia anak. Sekali terlewatkan tak akan kembali lagi. Tulisan ini tidak bermaksud memaksakan agar anak diizinkan kembali kesekolah, tetapi  sekedar menempatkan sekolah "on par" dengan klub malam yang diperbolehkan beroperasi.