"Dan ... orang bilang, 'Belajar dari pengalaman orang, adalah sebuah kunci.'" Lyona mengangkat kedua tangannya ke udara. Ia menghirup udara segar. "Tidakkah bisa kau mengamati segala pengalamanku setelah ini?"
   "Ee? Aku akan melakukannya." Athar menerima tantangan itu.
   Hari-hari berlalu. Kapal yang membawa Athar dan Lyona mengarungi lautan. Kini, kapal akan melewati dua dinding batuan besar. Capt meneriakkan sesuatu. Awak kapal menyalurkan pesan tersirat. Mereka menutup mulut dengan jari telunjuk.
   'Oh ... aku tau. Gema suara itu dibutuhkan kapten. Mengukur seberapa lengang jalur antar bebatuan itu.' Athar bergumam dengan mengekor di belakang Lyona.
   Tangan Lyona merangkul bahunya. Membisikkan sepatah dua tiga kata, "Menuju dermaga Andalusia."
   Athar kaget mendengarnya. Selama ini, dia hanya mengamati Lyona berbicara dengan orang-orang di perjalanan. Dari dermaga satu ke dermaga lainnya. Tidak ada yang berbeda dari biasanya. Lalu, apa yang dimaksud dengan 'belajar dari pengalaman orang?'
   Athar tidak mendapati maksudnya ini. Di tengah malam terakhir ini, ia berteman terang rembulan dan lampion. Di atas geladak kapal, mereka memilih duduk di ujung terdepan.
   Perjalanan kali ini, tidak sesuai bayangan dalam kepala Athar. Jauh sekali. Lyona memilih memulai pembicaraan lebih dulu. "Athar, teman yang banyak itu membuat hidup kita berwarna, dan tahu banyak hal. Tapi itu belum seberapa, bila tidak memahami pelajaran-pelajaran dari Darwis."
   "Memangnya begitu? Emm, apa hubungannya Lyon?" Athar tidak percaya dengan apa yang dikatakan Lyona. Wanita ini menepis luka kecil dalam hati. Sesuatu yang tidak mungkin Lyona mengetahuinya.
   "Kau mengerti ketika saatnya nanti. Percayalah, suatu saat kau akan benar-benar membutuhkannya. Dalam pengembaraanmu sekalipun." Lyona memainkan tali di tangannya. Dia mencoba mengingat tujuan utama Athar. "Sihir? ... Kamu ingin mengetahuinya, 'kan?"
   "Yaya, benar memang. Dengan sihir, aku tidak perlu sibuk mempelajari buku-buku. Cukup menjentikkan jari, apa saja aku tahu. Rencana indah, 'kan Lyon?" Athar menatap Lyona dengan alis naik turun.