Anak-anak kecil riang gembira. Menarik perhatian Athar, "Apa yang terjadi?"
   "Penyihir Lyona kembali!" ucapnya dengan muka bergembira.
   Athar mengingat kembali pertemuannya dua tahun lalu dengan Lyona. Ketika itu, umurnya masih enam tahun. Dia tertarik dengan atraksi itu. Membuatnya kini berlari menuju dermaga.
   "Yeaah!" Athar menemukan Lyona yang sedang menunggu di sebelah kapal. Dia berlari mengejarnya. Menemui tepat di hadapannya. "Hey, Lyona. Kau masih ingat aku?"
   Lyona mengernyitkan dahi. Mengamati betul-betul wajah seorang anak di depannya. "Ah ya, aku mengingatmu!"
   "Izinkan aku ikut denganmu. Mempelajari segala kunci dari permainanmu. Bolehkan?" Athar menggenggam tangan di belakang. Menelengkan kepala setiap Lyona mengalihkan pandangan pada sekitar.
   "Ehm, aku sudah izin pada ayah ibuku. Tenang saja, Lyona."
   Lyona menepuk bahu Athar. Tanpa pikir panjang lagi, ia langsung mengajak Athar naik ke atas kapal. Sembari berjalan di atas dek, ia mengajak bicara "Mengapa kau tertarik dengan permainanku?"
   "Sangat menyenangkan, bukan?" Alis Athar naik turun. "Ah, ya. Aku mengenali satu peribahasa. Orang bilang, 'Pengalaman adalah pelajaran terbaik'. Sebab itu, aku mengikutimu."
   Lyona mengangguk lambat. "Aa ya, benar begitu?"
   "Ayo, Lyona ... Kau tak memulai pelajarannya?"