Mohon tunggu...
Komunitas Lagi Nulis
Komunitas Lagi Nulis Mohon Tunggu... Penulis - Komunitas menulis

Komunitas Penulis Muda Tanah Air dari Seluruh Dunia. Memiliki Visi Untuk Menyebarkan Virus Semangat Menulis Kepada Seluruh Pemuda Indonesia. Semua Tulisan Ini Ditulis Oleh Anggota Komunitas LagiNulis.id

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rahasia Penyihir Lyona

4 Maret 2022   08:59 Diperbarui: 4 Maret 2022   09:05 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

     Anak-anak kecil riang gembira. Menarik perhatian Athar, "Apa yang terjadi?"

     "Penyihir Lyona kembali!" ucapnya dengan muka bergembira.

     Athar mengingat kembali pertemuannya dua tahun lalu dengan Lyona. Ketika itu, umurnya masih enam tahun. Dia tertarik dengan atraksi itu. Membuatnya kini berlari menuju dermaga.

     "Yeaah!" Athar menemukan Lyona yang sedang menunggu di sebelah kapal. Dia berlari mengejarnya. Menemui tepat di hadapannya. "Hey, Lyona. Kau masih ingat aku?"

     Lyona mengernyitkan dahi. Mengamati betul-betul wajah seorang anak di depannya. "Ah ya, aku mengingatmu!"

     "Izinkan aku ikut denganmu. Mempelajari segala kunci dari permainanmu. Bolehkan?" Athar menggenggam tangan di belakang. Menelengkan kepala setiap Lyona mengalihkan pandangan pada sekitar.

     "Ehm, aku sudah izin pada ayah ibuku. Tenang saja, Lyona."

     Lyona menepuk bahu Athar. Tanpa pikir panjang lagi, ia langsung mengajak Athar naik ke atas kapal. Sembari berjalan di atas dek, ia mengajak bicara "Mengapa kau tertarik dengan permainanku?"

     "Sangat menyenangkan, bukan?" Alis Athar naik turun. "Ah, ya. Aku mengenali satu peribahasa. Orang bilang, 'Pengalaman adalah pelajaran terbaik'. Sebab itu, aku mengikutimu."

     Lyona mengangguk lambat. "Aa ya, benar begitu?"

     "Ayo, Lyona ... Kau tak memulai pelajarannya?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun