"Bismillah."
Tanganku gemeteran saat aku hendak memasuki ruang dosen. Kenapa dia tidak ada, bukannya janjinya hari ini jam delapan, gumamku dalam hati. Aku hendak bertanya tapi entahlah perasaanku bingung.
"Salwa?"
Aku menyari sumber suara yang terdengar memanggil namaku. Ah dia, ya dia namanya Nada Tazkiyah Ufaidah, perempuan yang minimalis, berhidung mancung dan berbobot gitar Spanyol.
"Eh.. Udah nemu dosennya?" tanya Nada.
"Nah itu dia, janjinya hari ini jam segini, tahu-tahunya belum muncul."
"Nah pas bangat, ke kantin yuk! Yang lain udah pada nungguin," ajak Nada.
"Ah, ngak ndah, keburu muncul ntar hilang lagi," elakku.
Beberapa detik setelahnya Nada meninggalkanku tanpa jejak.
Setelah sekian menit aku menunggu di depan ruang dosen tapi tak kunjung muncul. Aku berinisiatif untuk mengirim pesan lewat WhatsApp. Beberapa menit setelahnya aku mendapat balasan.
Arrrrrg..