Setiap hari kuhabiskan waktu untuk mencari tau cara untuk bertemu dengan OSD, dari stalking semua akun sosial medianya, nonton TV, youtube dan membaca artikel tentangnya.
Saking buntunya aku pernah search di google "alamat Oki Setiana Dewi", tapi tak muncul juga.
Ribuan komentar pun satu persatu rajin aku baca, berharap kutemukan setitik jalan untuk dapat menemuinya. "Aku ingin skripsiku maksimal ya Allah, tolong beri hamba jalan", doaku di kamar yang sunyi dan berpasrah dalam tangis. Aku selalu percaya Allah selalu berikan jalan bagi hamba-Nya yang ingin berusaha. Bismillah pasti ada jalan.
Suatu hari, tanpa sengaja aku menjatuhkan novelku dengan posisi terbalik. Setelah kuambil baru kusadari ada email yang tertera. Kenapa aku tidak kirim email saja. Sampai tidak kepikiran. Begitulah cara Allah memberi jalan. Yang tadinya seolah buntu menjadi terang seketika.
"Assalamu'alaikum Wr Wb. Semoga Allah senantiasa melindungi Mbak Oki Setiana Dewi dan keluarga. Perkenalkan saya Zahra Novalia saat ini mahasiswa akhir di IAIN Lampung, sedang mengerjakan skripsi dengan judul "Pesan Dakwah Dalam Novel Karya Oki Setiana Dewi". Jika di perkenankan saya ingin menanyakan beberapa hal tentang novel tersebut kepada Mbak Oki langsung, semoga Allah mengizinkan kita bertemu. Terimakasih sebelumnya. Wassalamu'alaikum Wr Wb.
Bismillah, ya Allah semoga engkau meridhoi, klik enter. Kukirim ke tiga alamat email yang tertera sembari deg-deg kan.
Dua hari kemudian ada notice di handphoneku, Masya Allah balasan email dari manajemen OSD. Emailku disambut hangat oleh beliau, aku diberikan nomor handphone OSD agar bisa menghubungi beliau langsung.
Sujud syukur kupanjatkan pada Allah. Ya Rabb yang tadinya tidak mungkin mudah bagi-Mu jika engkau berkehendak. Aku ingat pada suatu ayat dalam Al-Qur'an yang mengatakan " Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain dari apa yang telah di usahakanya". Dari sini aku mendapat pelajaran jika ada kemauan , pasti ada sejuta pintu kemudahan disana, ini nyata.
Kusiapkan semua pertanyaan dalam lembaran-lembaran kertas sebelum menghubunginya. Tepat pukul 11.00 WIB aku diminta untuk menghubungi beliau dan karena keterbatasan waktu kami sepakat untuk melakukan sesi interview melalui sambungan telepon saja.
Meski tak jadi bertemu secara langsung, bagiku itu sudah cukup senang bisa berkomunikasi dengan beliau. Sangat ramah dan telaten membantuku dalam menjawab satu demi satu pertanyaan yang kuajukan. "Semangat ya, semoga ilmunya berkah", kalimat terakhir yang OSD sampaikan kepadaku sebelum kututup obrolan singkat kami dengan salam.
Alhamdulillah, setelah melalui beberapa kali bimbingan akhirnya skripiku benar-benar berakhir manis. Bahkan pembimbingku tak menyangka aku bisa mendapatkan data langsung dari penulisnya. Saat sidang semuanya lancar dan pembimbingku merasa bangga terhadapku. Bagiku itu sudah lebih dari cukup membuat senyum indah di bibirku. Nilai sudah tak menjadi prioritasku. Yang penting ada manfaat yang bisa disampaikan dalam karyaku. Dan aku dinyatakan resmi mendapat gelar sarjanaku. Finally, setelah banyak drama yang kulalui.