Perpustakaan
Buku-buku ini merupakan koleksi dari kakak Bu Mimie, Bapak Fon Prawira yang merupakan pendiri Museum Tjong A Fie. Rumah yang dibangun pada tahun 1895 -1900, dan dijadikan museum pada tahun 2009. Sayangnya Bapak Fon Prawira telah berpulang.
Di sepanjang dinding koridor, foto-foto dan dokumen-dokumen sejarah dipasang berjajar. Salah satunya dokumen wasiat Tjong A Fie.
Wasiat Tjong A Fie
- Merawat kuil neen moyang, membiayai ongkos upacara akan peringatan Tjong A Fie dan juga upacara suci keagamaan denek moyang Tjong A Fie
- Mengadakan perawatan seria memajukan pendidikan dan relajarán anak-anak Tjong A Fie yang sudah dan akan latir dari keturunan laki-laki dałam derajat yang tidak terbatas
- Memberikan tunjangan keuangan kepada yang muda-muda yang berbobot dan berkelakuan baik, tanpa membedakan golongan rupa yang untuk melanjutkan dan menyempurnakan pelajarannya memerlukan bantuan tersebut
- Memberikan sedekah santunan kepada yang berkepentingan tanpa membedakan golongan bangsa yang oleh karena cacat badan, buta, sakit panjang atau penyakit-penyakit lain dan tidak mampu menghidupi dirinya sendiri
- Meringankan beban kerugian yang diderita Oleh orang-orang tanpa membedakan golongan bangsa sebagai akibet dari bencana-bencana alam yang dalam tap-tiap keadaan harus dimusyawarahkan rapat berama dengan keluarga.Â
Yang paling menarik adalah foto proses pemakaman Tjong A Fie, sepanjang jalan dari rumah menuju ke tempat pemakamannya di Brayan, dipenuhi masyarakat Tanah Deli yang berbondong-bondong mengiringi kepulangan Tjong A Fie. Begitu baik dan dermawan, sosok Tjong A Fie begitu dicintai masyarakat.
Museum Tjong A Fie, tidak hanya menggambarkan perjalanan hidupnya, tetapi juga menyimpan sejarah pembangunan dan perkembangan Tanah Deli.