Ruang dansa, yang berseberangan dengan tempat sembahyang kepala para dewa, nampak begitu luas. Lampu-lampu cantik tergantung di plafon bermotif. Di samping kanan kiri terpasang foto-foto pernikahan anaknya, foto acara makan bersama Kesultanan Deli, bahkan ada foto keluarga dengan Sultan Hamengkubuwono X. Ini menggambarkan hubungan Tjong A Fie dengan berbagai pihak di dalam kota, di luar pulau, dan di luar negeri.
Dari ruang dansa ini, pengunjung juga dapat melihat kediaman Bu Mimie yang tepat disebelah kanan museum.Â
Di sudut kanan, menjadi tempat tidur anak ke-6 Tjong A Fie yang kerap memenangkan kejuaraan Kart Race. Beberapa tropi dan penghargaan dipajang dengan rapi. Sementara di sudut kiri bagian belakang, bersebelahan dengan tempat sembahyang kepada para dewa, merupakan kamar anak ke-7 yang hobi bermain golf.Â
Ruang Makan
Kembali turun ke bawah, terdapat ruang makan dan dapur. Sebuah meja panjang dikelilingi kursi kayu yang banyak sesuai jumlah penghuninya. Piring-piring keramik motif Cina ditata berjajar di atas meja.Â
Segala perabotan dan peralatan dapur masih asli dan dirawat dengan baik. Dulu masih menggunakan tungku, namun tungkunya berbeda dengan tungku yang kerap kita temui. Juga ada alu dan lesung yang terbuat dari batu.
Jika di sayap kanan merupakan kediaman Bu Mimie, di sebelah kiri merupakan ruang terbuka dan dipenuhi tanaman hijau. Nampak segar dan asri.