Mohon tunggu...
Laeli Nuraj
Laeli Nuraj Mohon Tunggu... Lainnya - Basic Education Research Team

Suka baca, ngopi, jalan pagi, dan jalan-jalan.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Solo Traveling: Melancong ke Tanah Rencong

18 Juli 2024   23:14 Diperbarui: 19 Juli 2024   19:25 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diving di Pulau Iboih

Bersama Bang Adison, penyelaman perdana saya dimulai. Satu hal yang baru kusadari, rupanya wetsuit dan air tank ini berat sekali. Dua puluh menit sesi materi pengenalan alat-alat, teknik bernafas di bawah segara, antisipasi hal-hal yang mungkin terjadi: seperti diving mask berkabut, tenggorokan kering, air menyusup melalui snorkel, dan sebagainya. 

Excited, tapi juga nervous. Beruntungnya Bang Adison sabar mengajari. Ditunjukannya bermacam kode dengan gerakan jari untuk berkomunikasi 

Gambar 8. Persiapan Diving - Dok. pribadi
Gambar 8. Persiapan Diving - Dok. pribadi

Sore itu, hanya ada saya dan tiga pengunjung lainnya yang akan menyelam. Maklum hari sudah beranjak senja. Satu meter, dua meter, lama-lama saya pun menikmati penyelaman pertama ini. 

Bang Adison di depan saya, memimpin dan menunjukkan arah penyelaman. Beragam jenis ikan muncul, memamerkan motif tubuhnya yang tidak teratur. Di depan segerombolan ikan-ikan lain menyambut, seolah tahu kedatangan tamu yang nyalinya cukup ciut. Sesekali nafas ini tak beraturan, panik, tapi Bang Adison menenangkan. 

Arus di bawah semakin deras, manakala penyelaman semakin dalam. Bang Adison menarik saya untuk sedikit lebih cepat. Tiba-tiba, hal tak terduga mengganggu penyelaman. 

Saya memberikan kode kepada Bang Adison, ketika Bang Adison mempersilakan, barulah saya mempraktikkan. Bukan diving mask yang berkabut, bukan pula tenggorokan kering, tapi dahak membendung di pangkal tenggorokan. 

Sedikit ragu untuk membuang, tapi jika tidak dilakukan, pasti akan mengganggu pernafasan. Berhasil! Saya berhasil melepas snorkel sebentar untuk membuang dahak yang kurang ajar. 

Lanjut menyelam, Bang Adison membawa saya semakin dalam. Semakin banyak rupa-rupa binatang laut bermunculan. Agak kabur penglihatan, lantaran pasir di dasar ikut terbawa derasnya gelombang. Bintang laut terselip di antara terumbu karang, ikan nemo yang selalu dinanti, semacam belut besar yang bersembunyi, dan masih banyak lagi komplotan ikan yang berenang lincah ke sana kemari.

Gambar 9. Bintang Laut - Dok. pribadi
Gambar 9. Bintang Laut - Dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun