Telpon pun ditutup
Tumben juga tuh si pendekar kecil minta yang aneh-aneh. Biasanya juga kalau minta sesuatu paling hamburger. Memang si pendekar kecil saya itu paling doyan yang namanya hamburger. Ketika kita melihat dia memakan hamburger begitu tanpa ampun huahahahaha sadissssss cing
Mungkin sobat-sobat belum pada tau yah Putu Cangkir itu seperti apa ????
Putu cangkir adalah makanan khas di daerah saya. Kue yang berbahan dasar tepung beras dan tepung beras ketan serta isi dalamnya di penuhi dengan kelapa parut Yang dicetak dengan alas cangkir makanya orang-orang sering menyebutnya putu cangkir
Setalah beberapa menit kemudian saya bergegas balik kerumah untuk mengistirahatkan otak yang telah di kuras dengan laporan-laporan kantor. Sesampai di area daya mata saya tidak henti-hentinya menoleh kiri dan kanan untuk mencari posisi penjual putu cangkir yang di maksud sang Pendekar kecil.
Telah mendekati perepatan dekat lampu merah, mata saya tertuju pada sebuah gerobak dagang yang ada dipinggir jalan dengan tertuliskan PUTU CANGKIR. *Hufff akhirnya dapat juga. Begitu banyak orang yang mengantri untuk membeli kue tradisional ini setelah memarkir kendaraan saya pun ikut dalam kerumunan orang dan menyaksikan pembuatan putu cangkir ini.
Saya terhenya melihat sang pembuat putu cangkir ini. Begitu telaten dan sangat cepat tangannya membuat satu demi satu kue tradisional itu. Si penjual bernama Daeng Tayang Warga daya usiangnya sekitar 45 tahun beliau hidup dengan 3 anak dan suaminya sudah meninggal 5 tahun yang lalu akibat sakit keras. Pada saat menuggu buatannya matang di tempat pengukusan dia sibuk dengan memasukkan bahan-bahan yang sudah di olah kedalam cetakan yang telah dia sediakan. Tidak lama berselang saya pun memberanikan diri menanya daeng Tayang sambil menunggu kue pesanan saya.
Me : daeng sudah berapa lama jualan putu cangkir ?
Daeng Tayang : wahhh sudah hampir tiga tahun saya jualan putu cangkir nak. Sebelumnya ibu jualannya di area tol
Me : wahhh udah lama yah. Kelihatannya pelanggan ibu banyak *sambil tersenyum
Daeng Tayang : yah alhamdulilah nak banyak pelanggan ibu yang lama masih juga datang membeli.