E. Kesimpulan
Penelitian ini mengkaji pengaruh model pembelajaran self-directed learning terhadap sikap prokrastinasi akademik siswa Sekolah Menengah Pertama di Pekanbaru, Riau pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model self-directed learning secara signifikan menurunkan sikap prokrastinasi akademik siswa dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional.
Temuan utama penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Terdapat perbedaan yang signifikan dalam sikap prokrastinasi akademik antara kelompok eksperimen yang menerapkan model self-directed learning dan kelompok kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional.
2. Pada kelompok eksperimen, terjadi penurunan sikap prokrastinasi akademik yang signifikan setelah penerapan model self-directed learning, sedangkan pada kelompok kontrol tidak terdapat perubahan yang signifikan.
3. Analisis kovarian (ANCOVA) menunjukkan bahwa setelah mengontrol pengaruh skor pretest, rata-rata skor posttest sikap prokrastinasi akademik pada kelompok eksperimen lebih rendah secara signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol.
4. Ukuran efek (effect size) mengindikasikan bahwa model pembelajaran self-directed learning memiliki pengaruh yang besar terhadap sikap prokrastinasi akademik siswa, dengan 14% dari variasi dalam sikap prokrastinasi akademik dapat dijelaskan oleh penerapan model tersebut.
Temuan ini mengonfirmasi bahwa model pembelajaran yang berpusat pada siswa, mendorong kemandirian belajar, dan melibatkan siswa secara aktif dalam proses belajar, seperti self-directed learning, dapat membantu mengurangi prokrastinasi akademik. Dengan tanggung jawab yang lebih besar dalam mengelola proses belajar mereka sendiri, siswa menjadi lebih termotivasi dan berkomitmen untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik, sehingga mengurangi kecenderungan untuk menunda-nunda penyelesaian tugas.
Penelitian ini memberikan implikasi praktis bagi guru dan pihak sekolah untuk menerapkan model self-directed learning dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan mata pelajaran lainnya, sebagai upaya untuk mengurangi prokrastinasi akademik siswa. Selain itu, penelitian lebih lanjut dapat dilakukan untuk mengeksplorasi faktor-faktor lain yang memengaruhi efektivitas model self-directed learning dalam mengurangi prokrastinasi akademik, serta menguji penerapannya pada tingkat pendidikan yang berbeda.
Daftar Pustaka
Bembenutty, H. (2011). Self regulation of learning andacademic delay of gratification: Gender and ethnic differences among college students. Journal of Advanced Academics, 22(4), 586-616.