Dalam satu dekade, China telah memberikan bantuan luar negeri terhadap rezim Kim Jong Un. Bantuan tersebut berupa pangan dan energi, sebab Korut menghadapi bencana alam berupa kekeringan dan banjir yang terjadi berulang kali (CFR, 2024).
Bantuan China sangatlah penting saat tidak ada bantuan luar negeri ke Korut akibat sanksi internasional. Instrumen bantuan luar negeri kian memperkuat China dalam memengaruhi Korut terkait program nuklirnya demi mencegah perang.
Tidak Mendukung Sanksi Terhadap Korut dan Mendukung Pencabutan Sanksi Terhadap Korut
Meskipun pada tahun 2017 China bersama Rusia memberikan sanksi terhadap Korut akibat uji coba nuklir keenam dan yang terbesar (BBC, 2017). Tetapi Beijing perlahan mengubah kebijakannya dengan tidak mendukung sanksi terhadap Korut.
Pada tahun 2022, China bersama dengan Rusia memveto resolusi sanksi dalam sidang Dewan Keamanan PBB (DK PBB) atas uji coba rudal balistik baru dengan alasan kemanusiaan (Lintar, 2022). Bahkan pada tahun 2021, China dan Rusia mendukung pencabutan sanksi terhadap Korut dalam sidang DK PBB dengan tujuan meningkatkan mata pencaharian bagi rakyat sipil Korut (Haryanto, 2021).
Upaya China dengan tidak mendukung sanksi dan mendukung pencabutan sanksi terhadap Korut adalah bagian upaya China untuk menjaga keharmonisan dengan Korut, agar China dapat memantau perkembangan nuklir di Korut dengan pengaruhnya untuk mencegah perang nuklir. Sebab jika China terlalu keras terhadap Korut, maka hubungan China dengan Korut akan memburuk, China dapat kehilangan pengaruhnya terhadap Korut yang akan menyulitkan China dalam memantau program nuklir Korut. Sehingga perang nuklir dapat terjadi, ini tentu akan mengancam keamanan nasional dan ekonomi China.
Kesimpulan
China punya peluang melalui serangkaian upayanya dalam menjaga hubungan baik dengan Korut agar mampu memengaruhi Korut, khususnya memantau perkembangan nuklir Korut. Upaya China terhadap Korut tersebut bertujuan untuk mencegah perang nuklir, bukan bertujuan denuklirisasi Korut. Karena jika China memaksa denuklirisasi Korut, Korut tentu akan menolaknya dengan keras, bahkan akan memperburuk hubungannya dengan China, China akan gagal mencapai kepentingan nasionalnya.
Dapat disimpulkan, tujuan China berupaya menggunakan pengaruhnya terhadap Korut, yaitu untuk mengontrol Korut agar tidak memperburuk stabilitas perdamaian di kawasan Asia Pasifik, seperti mencegah Korut melakukan uji coba rudal balistik antar benua dan termasuk mencegah uji coba nuklir. Sehingga keamanan dan ekonomi China terjamin, serta perang nuklir antara Korut dengan AS dapat dicegah.
***
REFERENSI