Adapun kepentingan nasional adalah unsur-unsur kebutuhan negara yang bersifat vital antara lain kepentingan keamanan dan ekonomi (Yani, 2006). Berdasarkan kedua konsep tersebut, China berpeluang melakukan upaya pencegahan perang nuklir antara Korut dengan AS demi menjaga keamanan nasional dan kepentingan ekonominya, daripada hanya do nothing. Berikut upaya-upaya upaya-upaya yang dapat dilakukan China demi mencapai tujuan tersebut:
Mendukung Rezim Kim di Korut
China harus mendukung rezim Kim sebagai pemerintah resmi Korut yang dipimpin Kim Jong Un. Sebab jika China tidak mendukung rezim Kim, maka konsekuensinya Korut akan lebih dekat ke Rusia, bahkan Korut tidak dekat lagi dengan China, hingga China tidak dapat lagi memengaruhi Korut untuk memantau program nuklirnya, dan terjadinya perang nuklir kian terbuka.
Dengan mendukung rezim Kim, China berpeluang mendapatkan akses terkait perkembangan program nuklir Korut, bahkan menurut Min Yong Lee, Profesor tamu Sookmyung Women's University, Seoul, bahwa China memegang kunci menghentikan uji coba nuklir Korut yang ketujuh, karena pendanaan nuklir Korut dari pekerja Korut di luar negeri mayoritas berada di China (The Diplomat, 2023). Sehingga mendukung rezim Kim adalah bagian upaya China dalam mencegah perang nuklir.
Mempererat diplomasi antara China dengan Korea Utara
Sejak Presiden Kim Jong Un berkuasa di Korut pada tahun 2011, pertemuan antara Presiden Kim dengan Presiden China, Xi Jin Ping telah dilakukan sebanyak lima kali. Kim bertemu Xi di China pada tahun 2018 sebanyak empat kali, sedangkan Xi bertemu Kim di Pyongyang satu kali pada tahun 2019 yang menandai kunjungan pertama sejak 14 tahun dari pemimpin China sebelumnya (Strait Times, 2019).
Pertemuan antar kepala negara China dan Korut merupakan hal penting, karena kian mempererat ikatan diplomasi keduanya. Korut akan selalu menganggap China menjadi mitra terpenting bukan hanya perdagangan, tapi juga politik. Maka China dapat menjaga pengaruhnya terkait program nuklir Korut yang berdampak pada pencegahan perang nuklir.
Memperkuat perdagangan antara China dan Korut
China adalah mitra dagang terbesar bagi Korut (CFR, 2024). Berdasarkan data yang dipublikasi oleh Badan Administrasi Umum dan Kepabeanan China (GAC), pada tahun 2023 total volume perdagangan China dengan Korut adalah sebesar 2,3 miliar dolar AS, naik signifikan dari 1 miliar dolar AS pada tahun 2022. Ini menandakan China adalah mitra dagang terbesar bagi Korut selama tahun 2023 (Sokolin, 2024).
Dengan besarnya perdagangan kedua negara tersebut, maka Korut dalam perdagangan bilateralnya sangat bergantung dengan China. Dengan bergantungnya Korut terhadap China di bidang perdagangan, maka China dapat menggunakan instrumen perdagangan untuk memantau program nuklir Korut, sehingga perang nuklir dapat dihindarkan.
Memberikan bantuan luar negeri terhadap Korut