Mohon tunggu...
Angi
Angi Mohon Tunggu... Freelancer -

Fiksi Writer [moody]

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Yang Tak Terlupakan

22 Februari 2017   13:55 Diperbarui: 23 Februari 2017   18:32 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yang Tak Terlupakan

                “Hah?” Naora tidak percaya dengan apa yang baru didengarnya. Jadi selama ini, kedekatannya dengan Ano, hanya karena pemuda itu ingin membantunya melupakan mantan kekasihnya?

                “Tapi jangan salah paham. Aku melakukannya bukan karena terpaksa kok.” Naora tidak paham apa maksudnya. Dan yang lebih tidak dipahaminya, bagaimana bisa dua orang yang pernah disukainya dan sedang disukainya, berdiri di hadapannya, sedang menatapnya.

                Naora masih terdiam tanpa kata, begitu banyak hal sedang dipikirkannya. Tiba-tiba sentuhan lembut tangan Tirta di pipinya, berhasil membuyarkan lamunannya.

                “Nao, maafkan aku kalau sudah membuatmu trauma. Tapi kamu berhak bahagia. Aku yakin, cuma Ano yang bisa melakukannya. Kamu mencintainya, kan?” Naora tersipu mendengar perasaannya diungkapkan oleh Tirta.

                “Aku tahu. Sejak kamu mengenalnya, kamu sudah berhenti memikirkanku?” Naora mengangguk malu-malu.

You love him more than you love me, baby.”

                “Tapi…”

                “Kamu tidak mungkin mencintainya kalau kamu masih mencintaiku. Cinta itu cuma satu.” lanjut Tirta, mencegah Naora menyelanya.

                “Iya sih. Tapi kan Ano belum tentu menyukaiku.”

                PUK. Tangan besar Ano kini bertengger di kepalanya.

                “Kalau aku tidak menyukaimu, mana mungkin aku tega membuatmu merasakan cinta satu arah!” Ano tersenyum geli melihat ekspresi kaget Naora.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun