Setelah dirasa sudah cukup dan waktunya untuk pulang. Â mendadak Mbah kasturi memanggil saya.
"Mas ini kuncinya tolong pintu makom ditutup"
Saya pun menjawab Nggih Mbah. Saya berjalan keluar setelah mengambil kunci yang diulurkan oleh Mbah kasturi. Di luar banyak jamaah yang sedang berdiri sambil menghisap rokok atau duduk sambil bercanda atau mereka yang baru saja selesai mencuci tangan mencuci kaki dan membereskan barang-barang membersihkan tempat kami tadi makan bersama.
Diantaranya ada yang yah iseng menakut-nakuti memperingatkan untuk hati-hati. Karena alasan itu kemudian saya kok berpikir mencari teman. Beberapa yang sengaja aku sebut nama dan ku aja tidak mau dengan alasan-alasan tertentu.
Aku ajak beberapa teman untuk menemani tapi ternyata nggak ada satupun yang mau. Entah takut entah nggak berani atau entah kenapa alasannya akhirnya saya pun berangkat sendiri menuju cukup makam.
Yo wis pancen Jatake dewekan kudu wani. Angkati dewe.
Berbekal senter dan menebalkan keberanian bisa melangkah menembus gerimis jam 01.00 hampir jam 01.00 malam di makam kemangi yang terkenal angker gawat dan terkenal wingit.
Awalnya sama sih membaca doa semampu saya Fatihah sholawat dan macam-macam bertujuan supaya keberanian meningkat bagaimanapun Ini pemakaman dan sangat terkenal di Kendal utamanya dan di daerah lokal seputaran Kendal bahwa makam kemangi makam yang penuh misteri kanker dan bingit yang seperti saya sebut.
Tanpa ragu saya melangkah melewati area pemakaman harus hati-hati menjinjing sarung yang aku kenakan karena becek basah dan banyak patok pemakaman supaya saya tidak jatuh karena terjebak terpeleset atau sarung nyantol pada patok atau batu nisan.
Nyala lampu di cungkup bangunan berukuran 4 X 4 m tampak redup. Â Atau kalau boleh disebut ya remang-remang. Pohon besar yang ada di samping Jungkook tampak hitam menambah aura menakutkan dan seram.
Pintu makam ada dua di sisi kiri dan sisi kanan dan rupanya sisi kiri menguncinya itu dari dalam maqom jadi harus masuk kemudian dikunci dari dalam lantas baru keluar lewat sisi kanan dan memasang gembok dan dikunci. Â Cara menguncinya harus begitu Jadi harus masuk ke makam dulu itu betul-betul membuat saya harus menebalkan keberanian di antara ketakutan dingin khawatir dan wis embuh banget.