Mohon tunggu...
Kya Dewi Davina
Kya Dewi Davina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi membaca, mendengar musik, dan menulis sejak sekolah dasar.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengundi Nasib dengan Anak Panah dalam Islam: Perspektif Al-Qur'an dan Hadits

18 Juni 2024   11:42 Diperbarui: 18 Juni 2024   11:58 866
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Getty Images/iStockphoto/AndreyPopovBaca

Dengan demikian, Islam menekankan pentingnya usaha, pengetahuan, keterampilan, dan pertimbangan bijaksana dalam pengambilan keputusan hidup. Mencari petunjuk atau nasihat dari Allah dalam doa, mempertimbangkan masukan orang lain, dan menggunakan pengetahuan serta akal untuk membuat keputusan yang tepat adalah nilai-nilai yang dianjurkan dalam Islam.

Kesimpulan

Mengundi nasib dengan anak panah merupakan salah satu praktek yang dilarang dalam Islam karena bertentangan dengan prinsip tawakal dan kepercayaan pada qadar. Larangan ini ditegaskan dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi Muhammad SAW, yang mengajarkan bahwa hanya Allah yang menentukan nasib dan takdir setiap makhluk-Nya. 

Umat Muslim diharapkan untuk selalu berserah diri kepada Allah dan menghindari segala bentuk praktek ramalan dan takhayul yang dapat merusak akidah mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun