Malam bak sidang perlemen
Masing-masing kepala berisi argumen
Bicara bernada temperamen
Hatinya ada rasa sentimen
Saat ribut tanpa cemiti
Apalah arti cemiti
Diributin di malam hari
Bukankah itu pamali
Aku pun tak mengerti
Kenapa ributi cemiti
Apa salah Dan dosa cemiti
Hingga hati berisi kata benci
Kini malam semakin mengerti
Si Anu ribut kerudung tak ada cemiti
Semua orang di caci maki
Karena dianggapnya maling cemiti
Si Ane ribut juga cemiti
Sakunya sobek hendak di cemiti
Namun sayang tak ada cemiti
Ribut semua orang di usiri
Si Ani ribut juga cemiti
Kancing bajunya lepas berlari
Takut isinya kemana pergi
Semua orang di tanyai
Si Ano apalagi
Ributnya setengah mati
Saat kaki tertusuk duri
Tak dijumpainya cemiti
Sebuah cemiti
Jadi prahara di malam hari
Kemana harus mencari
Karena malam beli cemiti pamali
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H