Mohon tunggu...
Kakthir Putu Sali
Kakthir Putu Sali Mohon Tunggu... Administrasi - Pecinta Literasi

Merindu Rembulan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(RTC) Ribut Tanpa Cemiti

15 November 2017   21:52 Diperbarui: 15 November 2017   22:15 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam bak sidang perlemen

Masing-masing kepala berisi argumen

Bicara bernada temperamen

Hatinya ada rasa sentimen

Saat ribut tanpa cemiti

Apalah arti cemiti

Diributin di malam hari

Bukankah itu pamali

Aku pun tak mengerti

Kenapa ributi cemiti

Apa salah Dan dosa cemiti

Hingga hati berisi kata benci

Kini malam semakin mengerti

Si Anu ribut kerudung tak ada cemiti

Semua orang di caci maki

Karena dianggapnya maling cemiti

Si Ane ribut juga cemiti

Sakunya sobek hendak di cemiti

Namun sayang tak ada cemiti

Ribut semua orang di usiri

Si Ani ribut juga cemiti

Kancing bajunya lepas berlari

Takut isinya kemana pergi

Semua orang di tanyai

Si Ano apalagi

Ributnya setengah mati

Saat kaki tertusuk duri

Tak dijumpainya cemiti

Sebuah cemiti

Jadi prahara di malam hari

Kemana harus mencari

Karena malam beli cemiti pamali

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun