Mohon tunggu...
Kutu Kata
Kutu Kata Mohon Tunggu... -

No comment

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

PILKADUT

11 Juli 2012   01:07 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:05 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Pilkadut kali ini, Calon-calonnya apik-apik, Tem. Ada incumbent, ada perwakilan dari wong cilik, dan ada juga perwakilan dari non partai. Wah, pasti seru nih."

"Incumbent itu badut opo Mas?."

"Wah sampeyan kebanyakan meluk si gepeng sih, incumbent itu ketua badut yang lama."

"Mau jadi ketua lagi?. Kok gak bosan ya?. Mbo' ya kasih kesempatan pada yang lain, misalnya aku dicalonkan jadi ketua begitu, Mas."

"Sudahlah,Tem gak usah menghayal tugas kita sebagai warga badut adalah memilih ketua yang memang pantas dan layak jadi ketua. Bukan karena diiming-imingi uang recehan lantas kita milih dia."

"Aku sudah gak percaya lagi,Mas." Jawab Paitem lemas.

"Jadi sampeyan gak mau ikut nyoblos?."


Paitem cuma menggeleng-gelengkan kepalanya saja.


"Ma'af ya Mas..." Kata Paitem menyesal.

"Wis ora opo-opo, ora dipikirin. Sampeyan Golput itu adalah hak sampeyan. Karena memilih atau tidak memilih siapapun adalah hak bukan kewajiban."


Paijo pun pergi meninggalkan Paitem, pergi menuju ke tempat pencoblosan, pergi menuju ke perubahan nasibnya sesuai dengan yang ia yakini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun