Selama karirnya di dunia sepak bola banyak torehan yang dia raih baik gelar pribadi maupun gelar juara bersama klub-klubnya. Bergabung dengan Persija di musim kompetisi 1999/2000, bepe menjadi buah bibir karena berhasil menjadi pencetak gol terbanyak liga Indonesia di musim debutnya.
Kemudian ia mengadu nasib di klub Belanda Ehc Norad tahun 2000. Karirnya hanya seumur jangung, empat bulan di negri kincir angin ia hanya mencetak tujuh gol, dan di tahun yang sama ia kembali ke Persija Jakarta.
Satu tahun berselang ia sukses meraih gelar juara liga Indonesia 2001 bersama Persija, sekaligus terpilih sebagai pemain terbaik liga Indonesia. Tahun 2005 ia memutuskan hijrah ke liga Malaysia dan bermain untuk klub Selangor FA, di Malaysia banyak torehan emas yang diraihnya, antara lain, juara liga perdana Malaysia, juara piala FA Malaysia, juara piala Malaysia. Semuanya itu diraih tahun 2005, gelarnya makin lengkap setelah ia terpilih sebagai pemain asing terbaik piala Malaysia dan pencetak gol terbanyak piala FA 2005.
Tahun 2007 bepe memutuskan kembali ke tanah air, Persija kembali menjadi tempat pelabuhannya, tahun itu ia berhasil membawa Persija meraih juara tiga copa Indonesia, ia pun dinobatkan sebagai pemain terbaik dan striker terbaik copa Indonesia. Tahun 2013 romantisme bersama Persija sempat retak tatkala ia memutuskan hijrah ke klub asal Bandung yaitu Pelita Bandung Raya (PBR), Perpindahannya ke PBR menuai pro kontra, karena ia dianggap sebagai the living legend Persija Jakarta.
Bersama PBR bepe berhasil mencetak sepuluh gol dari dua puluh lima kali penampilan, uniknya gol pertama bepe saat berseragam PBR terjadi ketika menghadapi mantan klubnya Persija Jakarta, senin 17 Februari 2014 di Stadion Si Jalak Harupat Kab. Bandung. Hari itu ia dua kali membobol gawang Persija yang dikawal Andritany Ardhiyasa.
Kamis 14 Agustus 2014 menjadi hari yang sulit dibayangkan olehnya, saat kembali menginjakan kaki ke Stadion Gelora Bung Karno. Kala itu ia datang sebagai musuh Persija, dan pada malam itu bepe berhasil mencetak dua gol ke gawang Andritany Ardhiyasa, dua gol yang dirayakan tanpa ekspresi menunjukan masih cintanya beliau kepada mantan klubnya itu.
Tak lama di PBR, tahun 2015 bepe kembali ke Ibu kota dan puncaknya pada 2018 ia menyamai rekor masa mudanya, dengan berhasil membawa Persija Jakarta juara liga Indonesia, tahun itu sangat spesial karena Persija berhasil meraih dua trophy bergengsi. Piala Presiden dan liga Indonesia.
Saat berseragam timnas Indonesia, bepe berhasil mencatatkan 86 penampilan (Caps)Â dan 38 gol. Sampai saat ini Bambang Pamungkas menjadi pemegang rekor dengan penampilan terbanyak kesebelasan Indonesia dan top skorer untuk Indonesia dengan 86 penampilan dan 38 gol.Â
Hingga kini belum ada pemain yang bisa melampaui catatan caps nya, golnya hanya kalah dari penyerang legendaris Indonesia yang juga merupakan mantan pemain Persija, yaitu Soetjipto Soentoro dengan 57 gol.
Kesetiaannya bersama Persija menjadikannya legenda hidup Persija Jakarta, dan penampilan konsisten serta distribusi golnya bersama timnas Indonesia yang cukup tinggi, membawa dirinya masuk dalam deretan legenda timnas Indonesia.
Selasa 4 Juli 2017 Konfederasi sepak bola Asia (AFC) menobatkan bepe sebagai salah seorang legenda sepak bola Asia (Asian  Icon), bepe menjadi pesepakbola pertama Indonesia yang mendapat gelar itu, ia disejajarkan dengan legenda Asia lainnya sepreti Ali Karimi (Iran), Sami Al Jaber (Saudi Arabia), Hidetoshi Nakata dan Shinji Kagawa (Jepang).