"Bepe", teriakku dari pinggir lapangan ABC Senayan (perlu diketahui bepe adalah sapaan akrab Bambang Pamungkas). Sambil tersenyum dia membalas dengan melambaikan tangan seraya berkata baik ke arah kami berdua. Itulah momen betapa redah hatinya dan begitu familiarnya dia dengan siapapun.
Kenangan itu terjadi saat timnas melakukan  latihan guna mempersiapkan partai terakhir piala Asia melawan Korea Selatan, kala itu saya yang masih duduk di bangku SMP sangat antusias dan ingin meyaksikan secara langsung piala Asia 2007, karena saat itu Indonesia bertindak sebagai tuan rumah bersama Thailand, Malaysia, dan Vietnam.
Namun, sayang pendistribusian tiket yang jauh dari kata tertib masih saja terjadi. Kala itu sistem pembelian tiket masih manual, walaupun di piala Asia edisi ke-14 itu AFC selaku penyelenggara  melakukan terobosan baru dengan pemesanan tiket secara online. Namun, kurangnya informasi dan sosialisasi, sistem tiket online kurang diminati sekaligus kurang dimengerti oleh para khalayak ramai. karena pada era itu media sosial belum berkembang pesat seperti saat ini.
Sedari pagi orang-orang sudah banyak berdatangan ke area sekitar Senayan. Namun, sampai sore loket tiket masih saja belum dibuka oleh petugas yang bersangkutan, hingga akhirnya saya dan teman saya sedikit kepayahan, tidak kuat menahan dorongan antrian pembeli tiket yang didominasi oleh orang dewasa pada saat itu.
Sore kelabu itu akhirnya terobati dengan menyaksikan timnas latihan di lapangan ABC Senayan. Nama-nama beken akhirnya bisa kami lihat secara langsung dari pinggir lapangan, seperti Charis Yulianto, Elie Aiboy, Budi Sudarsono, Firman Utina dll. Namun, diantara banyaknya pemain hanya Bambang Pamungkas yang menyapa kami, betapa senangnya ketika itu dua orang anak SMP disapa oleh legenda Indonesia.
Selasa (17/12/2019), Bambang Pamungkas resmi mengumumkan pensiun sebagai pemain sepak bola profesional. Laga Persija vs Persebaya dalam lanjutan pekan ke-33 liga 1 2019, menjadi momen mengharukan bagi bepe.
Selepas pertandingan yang digelar di Stadion Gelora Bung Karno itu, bepe disambut meriah oleh seisi stadion. Tak ketinggalan direksi dan petinggi klub yang diwakilkan oleh Bpk. Fery Paulus memberikan kenang-kenangan terhadap pemain bernomor punggung 20 itu. Bahkan Gubernur DKI Jakarta Bpk. Anies Baswedan memberikan sambutan dan cenderamata dalam momen perpisahan bepe.
Bambang Pamungkas diabadikan menjadi sebuah judul lagu oleh Band asal Jakarta-Merseyside (sumber: Official Youtube Merseyside Jakarta)
Luar bisa memang kharismatik seorang bepe menjadikan banyak orang yang respect terhadap sosoknya. Selain menjadi pesepak bola bepe dikenal sebagai seorang motivator dan penulis. Dua buku telah ia tulis yaitu, Bepe20: ketika jemariku menari (2011) dan Bepe dua puluh: pride (2014).
 "Banyak anak-anak kecil yang bermimpi ingin menjadi pesepak bola karena terinspirasi oleh Bambang Pamungkas, betapa luar bisanya beliau, ia adalah kebanggaan bukan hanya untuk Jakarta. Namun, untuk seluruh Indonesia". Itulah kutipan atau sambutan Gubernur DKI Jakarta Bpk. Anies Baswedan dalam momen perpisahan seorang legenda yang bernama Bambang Pamungkas.
Selama karirnya di dunia sepak bola banyak torehan yang dia raih baik gelar pribadi maupun gelar juara bersama klub-klubnya. Bergabung dengan Persija di musim kompetisi 1999/2000, bepe menjadi buah bibir karena berhasil menjadi pencetak gol terbanyak liga Indonesia di musim debutnya.
Kemudian ia mengadu nasib di klub Belanda Ehc Norad tahun 2000. Karirnya hanya seumur jangung, empat bulan di negri kincir angin ia hanya mencetak tujuh gol, dan di tahun yang sama ia kembali ke Persija Jakarta.
Satu tahun berselang ia sukses meraih gelar juara liga Indonesia 2001 bersama Persija, sekaligus terpilih sebagai pemain terbaik liga Indonesia. Tahun 2005 ia memutuskan hijrah ke liga Malaysia dan bermain untuk klub Selangor FA, di Malaysia banyak torehan emas yang diraihnya, antara lain, juara liga perdana Malaysia, juara piala FA Malaysia, juara piala Malaysia. Semuanya itu diraih tahun 2005, gelarnya makin lengkap setelah ia terpilih sebagai pemain asing terbaik piala Malaysia dan pencetak gol terbanyak piala FA 2005.
Tahun 2007 bepe memutuskan kembali ke tanah air, Persija kembali menjadi tempat pelabuhannya, tahun itu ia berhasil membawa Persija meraih juara tiga copa Indonesia, ia pun dinobatkan sebagai pemain terbaik dan striker terbaik copa Indonesia. Tahun 2013 romantisme bersama Persija sempat retak tatkala ia memutuskan hijrah ke klub asal Bandung yaitu Pelita Bandung Raya (PBR), Perpindahannya ke PBR menuai pro kontra, karena ia dianggap sebagai the living legend Persija Jakarta.
Bersama PBR bepe berhasil mencetak sepuluh gol dari dua puluh lima kali penampilan, uniknya gol pertama bepe saat berseragam PBR terjadi ketika menghadapi mantan klubnya Persija Jakarta, senin 17 Februari 2014 di Stadion Si Jalak Harupat Kab. Bandung. Hari itu ia dua kali membobol gawang Persija yang dikawal Andritany Ardhiyasa.
Kamis 14 Agustus 2014 menjadi hari yang sulit dibayangkan olehnya, saat kembali menginjakan kaki ke Stadion Gelora Bung Karno. Kala itu ia datang sebagai musuh Persija, dan pada malam itu bepe berhasil mencetak dua gol ke gawang Andritany Ardhiyasa, dua gol yang dirayakan tanpa ekspresi menunjukan masih cintanya beliau kepada mantan klubnya itu.
Tak lama di PBR, tahun 2015 bepe kembali ke Ibu kota dan puncaknya pada 2018 ia menyamai rekor masa mudanya, dengan berhasil membawa Persija Jakarta juara liga Indonesia, tahun itu sangat spesial karena Persija berhasil meraih dua trophy bergengsi. Piala Presiden dan liga Indonesia.
Saat berseragam timnas Indonesia, bepe berhasil mencatatkan 86 penampilan (Caps)Â dan 38 gol. Sampai saat ini Bambang Pamungkas menjadi pemegang rekor dengan penampilan terbanyak kesebelasan Indonesia dan top skorer untuk Indonesia dengan 86 penampilan dan 38 gol.Â
Hingga kini belum ada pemain yang bisa melampaui catatan caps nya, golnya hanya kalah dari penyerang legendaris Indonesia yang juga merupakan mantan pemain Persija, yaitu Soetjipto Soentoro dengan 57 gol.
Kesetiaannya bersama Persija menjadikannya legenda hidup Persija Jakarta, dan penampilan konsisten serta distribusi golnya bersama timnas Indonesia yang cukup tinggi, membawa dirinya masuk dalam deretan legenda timnas Indonesia.
Selasa 4 Juli 2017 Konfederasi sepak bola Asia (AFC) menobatkan bepe sebagai salah seorang legenda sepak bola Asia (Asian  Icon), bepe menjadi pesepakbola pertama Indonesia yang mendapat gelar itu, ia disejajarkan dengan legenda Asia lainnya sepreti Ali Karimi (Iran), Sami Al Jaber (Saudi Arabia), Hidetoshi Nakata dan Shinji Kagawa (Jepang).
Meskipun telah mendapat banyak gelar, baik individu maupun gelar bersama klub, bepe dalam laman pribadinya  menyatakan "saya adalah generasi yang gagal". Pernyataan tersebut diutarakan  karena tidak ada satu gelar bergengsi yang mampu ia persembahkan untuk Timnas Indonesia.
Kepribadaiannya yang santun, baik di dalam maupun di luar lapangan menjadikannya pemain yang sangat dihormati dan disegani oleh pemain, fans, maupun rivalnya sekalipun, ini tercermin saat Persija Jakarta bertandang ke Stadion Gelora Bung Tomo, 24 Agustus 2019. Seperti yang kita ketahi Persebaya adalah musuh bebuyutan Persija sejak era kompetisi perserikatan.
Setelah pertandingan usai, semua pemain Persija langsung menuju locker room. Hanya bepe yang tersisa di pinggir lapangan, ia meghampiri maskot Persebaya dan memberikan jersey yang ia kenakan, sontak pendukung Persebaya memberikan tepuk tangan kepada pemain kelahiran Semarang itu.
Stadion Teladan juga menjadi saksi kharismatiknya seorang bepe, 6 April 2018 Psms Medan menjamu Persija dalam lanjutan liga 1 pekan ketiga. Ketika  menit ke-74 Bambang Pamungkas masuk menggantikan Rohit Chand.
Seisi Stadion Teladan Medan memberikan tepuk tangan dan standing applause yang sangat meriah terhadap legenda Persija Jakarta itu, entah sambutan hangat itu diberikan sebagai bentuk penghormatan terhadap legenda Persija atau terhadap sosok striker legenda tim nasional Indonesia, atau bahkan kedua-duanya?
Yah itulah Bambang Pamungkas sikap respect dan rendah hatinya selalu dicintai bukan hanya oleh publik Jakarta saja melainkan seantero Indonesia, bahkan diakui oleh Asia.
Selamat menikmati masa-masa pensiun Legenda Timnas Indonesia " Bambang Pamungkas".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H