Meskipun telah mendapat banyak gelar, baik individu maupun gelar bersama klub, bepe dalam laman pribadinya  menyatakan "saya adalah generasi yang gagal". Pernyataan tersebut diutarakan  karena tidak ada satu gelar bergengsi yang mampu ia persembahkan untuk Timnas Indonesia.
Kepribadaiannya yang santun, baik di dalam maupun di luar lapangan menjadikannya pemain yang sangat dihormati dan disegani oleh pemain, fans, maupun rivalnya sekalipun, ini tercermin saat Persija Jakarta bertandang ke Stadion Gelora Bung Tomo, 24 Agustus 2019. Seperti yang kita ketahi Persebaya adalah musuh bebuyutan Persija sejak era kompetisi perserikatan.
Setelah pertandingan usai, semua pemain Persija langsung menuju locker room. Hanya bepe yang tersisa di pinggir lapangan, ia meghampiri maskot Persebaya dan memberikan jersey yang ia kenakan, sontak pendukung Persebaya memberikan tepuk tangan kepada pemain kelahiran Semarang itu.
Stadion Teladan juga menjadi saksi kharismatiknya seorang bepe, 6 April 2018 Psms Medan menjamu Persija dalam lanjutan liga 1 pekan ketiga. Ketika  menit ke-74 Bambang Pamungkas masuk menggantikan Rohit Chand.
Seisi Stadion Teladan Medan memberikan tepuk tangan dan standing applause yang sangat meriah terhadap legenda Persija Jakarta itu, entah sambutan hangat itu diberikan sebagai bentuk penghormatan terhadap legenda Persija atau terhadap sosok striker legenda tim nasional Indonesia, atau bahkan kedua-duanya?
Yah itulah Bambang Pamungkas sikap respect dan rendah hatinya selalu dicintai bukan hanya oleh publik Jakarta saja melainkan seantero Indonesia, bahkan diakui oleh Asia.
Selamat menikmati masa-masa pensiun Legenda Timnas Indonesia " Bambang Pamungkas".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H