Â
    Wanita pada dasarnya memang memiliki kemampuan persuasi yang lebih baik dibandingkan pria. Biasanya mereka mengajak teman sekitarnya untuk menonton, kemudian ketika temannya suka, ia akan kembali dengan senang hati memberikan referensi drama televisi lainnya kepada temannya tersebut. Dan berlanjut pada temannya yang memberikan referensi ke teman-teman lainnya juga. Sama seperti dalam metode marketing yaitu WOM (word-of-mouth). Korea memanfaatkan metode ini dengan sangat baik, terlihat dari bagaimana awalnya ia hanya berusaha menyebarkan melalui tayangan-tayangan televisi berkualitas, mendapatkan respons, dan menimbulkan pangsa pasar yang besar.
    WOM atau word-of-mouth adalah suatu bentuk promosi bagian dari bauran komunikasi pemasaran, menjadi salah satu strategi paling berpengaruh dalam mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan produk dan jasa. Promosi dalam bentuk ini menjadi rekomendasi karena berupa dari mulut ke mulut dengan menceritakan pengalaman seseorang tentang produk dan jasa kepada orang lain, sehingga minat mendengarkan tentang produk dan jasa tersebut lebih didengarkan.
    Bertahannya keberadaan korean drama di Indonesia yang sebelumnya didominasi oleh keberadaan serial bollywood milik India tidak terlepas dari peran kaum wanita. Wanita memang suka sekali dengan hal-hal yang sensitif dan mempengaruhi emosional mereka. Jalan cerita dalam drama Korea dirasakan lebih menarik sehingga kemudahan menyebarkan dan mengajak wanita lainnya untuk menonton drama Korea lebih besar. Maka dari itu, keberadaan korean drama tetap menjadi pilihan wanita-wanita Indonesia.
Terbukti keberadaan Drama Korea masih eksis hingga saat ini yaitu dengan masih banyak web-web yang menayangkan drama Korea terbaru seperti MyAsianTv, Wikidrama, dan sebagainya. Hingga pertelevisian Indonesia juga masih banyak menayangkan Drama Korea sebagai programnya.
Â
Ditulis Oleh
Erlita Devi Fernanda
1204122135
Â
Telkom University