Insfrastruktur Berkelanjutan
UNESCO sebagai Lembaga yang melindungi situs warisan dunia terlihat mendukung perlindungan dan penerapan sustainability strategy pengelola Gunung Pasir Bernyanyi dalam menerapkan semua kebijakan-kebijakan keberlanjutan yang diterapkan di objek wisata warisan dunia ini.
Pasar dan kios-kios dirancang dengan mempertimbangkan dampak lingkungan, menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan desain yang meminimalkan jejak ekologis. Beberapa lokasi pasar menggunakan sumber energi terbarukan seperti panel surya untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil
Sehingga secara keseluruhan dapat terlihat bahwa tiga pilar utama Sustainability Policy yang berfokus pada ekonomi, lingkungan, dan sosial secara apik sudah terlaksana di objek wisata Mingsha Shan ini. Semua bersinergi untuk membangun ekosistem yang berkelanjutan untuk generasi penerus dunia.
Â
Komitmen Pemerintah China Dalam Sustainability Objek Wisatanya
Pemerintah China memiliki komitmen yang kuat dalam mendukung program dunia dalam aspek Sustainability Policy. Beberapa Langkah utama yang telah diambil adalah dengan perubahan struktur ekonominya. Mereka telah beralih dari fokus di sektor industry manufaktur yang intensif energi ke sektor jasa yang lebih ramah lingkungan, pada 2018 sektor jasa menyumbang 52 % dari PDB. China juga telah melakukan pengurangan penggunaan batubara. Kini China memimpin dunia dalam penggunaan energi terbarukan seperti angin, matahari, dan biomassa.
Pada KTT COP26, China dan Amerika sepakat untuk bekerjasama mempercepat aksi iklim. Kedua negara berkomitmen untuk mengurangi emisi metana dan meningkatkan upaya emisi jangka pendek. Presiden Xi Jinpiong telah menetapkan target untuk mencapai puncak emisi sebelum tahun 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060.
Beberapa inisiatif utama juga telah dilakukan pemerintah China dalam mengelola destinasi wisatanya. Mereka telah menetapkan rencana lima tahun untuk mengembangkan sektor pariwisata dalam periode 2021-2025, dengan menekankan pentingnya pengelolaan destinasi wisata berkelanjutan, termasuk pelastarian  lingkungan dan budaya lokal.
China juga telah menerapkan prinsip pengelolaan berkelanjutan yang mencakup pengelolaan dampak sosial-ekonomi, budaya, dan lingkungan. Termasuk upaya meminimalkan dampak pariwisata massal dan memastikan bahwa manfaat ekonomi dari pariwisata dirasakan oleh masyarakat local.