Sayangnya kunjungan kami kurang tepat waktu. Kami datang terlalu pagi, pukul 09.00 waktu setempat. Sementara pengumuman yang ada menunjukan bahwa kunjungan bagi turis atau pengunjung (bukan untuk beribadah) baru bisa pada pukul 12.00 – 13.15 dan 14.15 – 17.00. Diwaktu tersebut kami sudah harus meninggalkan kota Helsinki, Finlandia, menuju Stockholm, Swedia.
Walau tidak dapat mengeksplorasi dan melihat interiornya, namun kami berkesempatan mengeksplorasi bagian atap gereja yang sejatinya adalah sebuah bukit batu.
Dan karenanya juga kami masih bisa berbelanja oleh-oleh souvenir khas Helsinki, Finlandia di toko depan Gereja Batu. In syaa Allah artikel keunikan dan keindahan “Temppeliaukio Church” atau “Gereja Batu” akan diulas dalam artikel tersendiri.
Area Kauppatori menjadi eksplorasi kami jelang santap siang. Area ini sebagian sudah kami eksplorasi hari sebelumnya, yaitu Fruits market & Food court ala tenda, Sightseeing by boat atau small cruise, old market hall dan lain-lain yang tepatnya berada satu blok di depan alun-alun utama Helsinki, Senate Square. Ulasan artikelnya sudah tayang lebih awal di Kompasiana.
Bus kami parkir di dekat bianglala “Helsingfors” dan kami mengeksplorasi kota dengan koleksi Gedung-gedung tua berarsitektur indah. Kota yang indah dan penuh pesona.
Dan buffet lunch di restaurant Sushi menjadi penutup acara kami di Helsinki. Aneka jenis sushi dan aneka jenis masakan senada lainnya menjadikan santap siang kami begitu nikmat dan memberi energi tinggi pada kami untuk menyeberangi laut Baltik menuju Stockholm, Swedia.
Maka, Mr. Sergey Gorbunov driver bus paruh baya asal Czech Republic yang setia melayani kami sejak awal kedatangan, mengantar kami menuju Pier, di Olympia Terminal. Dimana Silja Symphony Cruise akan membawa kami menyusuri laut Baltik menuju Stockholm, Swedia.
Menyebrangi Laut Baltik Bersama Silja Symphony Cruise
Olympia Terminal masih terlihat sepi saat kami tiba di Pier yang hanya berjarak 15 menit dari Restaurant Sushi tempat kami lunch tadi. Mr. Sergey Gorbunov, sang driver yang baik hati membantu menurunkan semua bagasi kami. Mengecek semua bagian dalam ruang bagasi bus dan di dalam bus, memastikan tidak ada satu benda milik kami yang tertinggal.
Ucapan salam perpisahan pun disampaikan seiring dengan pemberian apresiasi dari group kami atas layanan yang baik dan ramah selama di Helsinki. Ia pun tersenyum sumringah apalagi setelah mendapat apresiasi tambahan dari orang yang kami anggap orangtua kami di group ini. Orang Indonesia terkenal paling baik dalam memberi apresiasi. Kasih dua Jempol deh.