Kuil yang bisa kita saksikan saat ini hanyalah bagian depan saja. Â Bagian yang memiliki banyak pilar-pilar penyangga dengan hiasan yang cantik. Â Setiap pilar nyaris berukuran sama dengan bentuk bulat sempurna. Â Ruang depan kuil sebelum masuk ke ruang pemujaan ini secara struktur menjadi penyangga kuil
Di setiap dinding pilar dipahat kejadian-kejadian pada masanya dengan huruf hieroglyph Mesir Kuno, dengan ornament kelopak bunga di atasnya yang seakan bersambung dengan ceiling-langit-langit atas.
Tidak hanya pilar, nyaris semua dinding dipahat dengan ukiran para dewa, tokoh terkemuka dan beberapa prosesi pemujaan; cerita kejadian masa lalu; dan peran dewa dalam kehidupan, semua dalam  huruf hieroglyph.  Beberapa lukisan bahkan diberi warna.  Warna alami yang diambil dari aneka tumbuhan.
Sayangnya dibeberapa bagian ceiling tampak menghitam akibat asap pembakaran. Â Di duga ini ulah penduduk lokal yang dulu memanfaatkan kuil sebagai tempat tinggal. Â Aktivitas memasak makanan dari pembakaran menyebabkan jelaga asap menempel di langit-langit kuil. Â Sangat disayangkan. Â Ini kebodohan akibat ketidaktahuan.
Kuil Esna didedikasikan untuk Dewa Khnum, salah satu dewa Mesir yang paling awal dikenal. Mulanya dikenal sebagai Dewa Sumber Sungai Nil yang membawa kehidupan. Â
Dia dianggap sebagai dewa pencipta anak-anak manusia, yang dibuat di roda pembuatan tembikar tanah liat lalu ditempatkan dalam Rahim sang ibu. Dia juga digambarkan telah membentuk dewa-dewa lain. Â Dia memiliki gelar "Tembikar Ilahi" dan "Penguasa yang menciptakan segala sesuatu dari dirinya sendiri"
Dewa Khnum digambarkan sebagai manusia berkepala domba Jantan yang dikultuskan sebagai Dewa di kuil Esna. Â Disembah bersama Menhit (Permaisuri), dan selirnya Nebtu, Neith serta Haka (Putra Sulung Penerusnya). Â Sementara di Kuil Elephantine, ia disembah bersama Satis dan Anuket. Â Dalam Hieroglyph, Dewa Khnum disimbolkan dengan "roda pembuat tembikar"Â
Khnum dan Neith disebut sebagai dewa pencipta. Â Khnum disebut "Ayah dari para ayah" dan Neith disebut "ibu dari para ibu". Â Kemudian mereka menjadi orang tua Ra, yang disebut dengan Khnum-Re.
Â