Kereta terus melaju di tengah debu, hingga berhenti ditempat tertentu. Â Tempat khusus kereta kuda di depan kuil Edfu.
Di depan kami berdiri banguan kuil yang besar, Kuil Edfu (Edfu Tempel) yang didedikasikan untuk Dewa Horus. Sang Dewa Perang. Yang dalam mythology Mesir digambarkan sebagai sosok prajurit kesatria berwajah elang-falcon. Â
Sejak zaman Mesir prasejarah akhir hingga Kerajaan Ptolomeus dan Romawi Mesir, Â dewa Horus dipuja sebagai dewa kerajaan dan langit yang melayani banyak fungsi dalam peran sebagai dewa.
Digambarkan dalam bentuk yang berbeda-beda sejak zaman Mesir Prasejarah, dewa Horus dipersonifikasikan dengan cara pandang orang Mesir kuno terhadap segala realitas kehidupan dunia juga yang terkait dengan banyak peran yang dimainkannya.Â
Namun kebanyakan  dewa Horus digambarkan sebagai Elang-Falcon atau Prajurit Perang berkepala Elang.  Selain dewa perang, Horus juga diagungkan sebagai  Dewa Matahari. Â
Dewa yang melindungi Osiris, sang ayah dan alam semesta dari segala bentuk kejahatan dewa-dewa lainnya.Â
Perannya yang banyak melindungi menurut keparcayaan Mesir Kuno menjadikan Horus sebagai Dewa yang dihormati, sehingga di banyak kuil-kuil pemujaan yang menghadirkan symbol atau lukisan sang dewa ini.
Dibangun pada masa kerajaan Ptelomius yang berkuasa di era 350 SM  sampai 30 S; yaitu pada 23 Agustus 237 SM.  Kuil Edfu adalah satu dari sekian kuil yang dibangun dinasti Ptolomius.  Kuil lainnya seperti; Kuil Kom Ombo, Kuil Esna, Kuil Philae dan Kuil Dandera.
Kuil Edfu yang sekarang dibangun di atas situs kuil aslinya yang lebih kecil yang bentuk bangunannya berorientasi ke Timur-Barat, sementara bangunan kuil sekarang berorientasi Utara-Selatan. Â
Pembangunannya dimulai masa Ptolemy III Euergetes dan selesai pada masa Ptolemy XII tahun 57 SM.