Tidur malam ini terasa nyenyak sekali. Diayun gelombang lembut aliran sungai Nil yang terus membawa kapal pesiar menuju hilir. Seakan masih terasa riuhnya canda dan tawa peserta tadi malam saat acara "Galabiya", ditengah cerianya wajah Beliau yang dinobatkan sebagai "Raja".
Hari masih gelap saat  kubuka jendela sisi kabin, namun di sudut Timur sana mulai tercipta semburat cahaya.  Tanda saat Subuh segera Tiba.  Â
Kupenuhi kebutuhan rohani ini dengan sujud dan syukur Kepada Nya diatas sejadah panjang yang terbentang. Bersyukur karena dengan izin Nya, Â diri ini telah diperjalankan jauh keliling dunia Nya, yang maha luas dan indah. Karena tanpa ridho Nya... diri ini bukan siapa-siapa.
Terngiyang di telinga ini, suara merdu Sam Bimbo, Â menyanyikan senandung lagu "Sajadah Panjang"
Ada sajadah panjang terbentang
Dari kaki buaian
Sampai ke tepi kuburan hamba
Kuburan hamba bila mati
....
Tak terasa bulir air mata  jatuh membasahi pipi hingga menetes di sajadah yang masih tergelar ini.  Aku pun bersujud sambil memanjatkan doa, "Allahumma a'inni 'ala dzikrika wa syukrika wa husni 'ibadatik" (Ya Allah, tolonglah aku agar selalu berzikir-mengingat-Mu, bersyukur pada-Mu dan memperbagus ibadah pada-Mu"