Mohon tunggu...
kusumaning dewi
kusumaning dewi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sekedarnya saja

Mencoba untuk mepraktekkan apa yang aku yakini

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku Harus Sedih atau Tertawa?

8 April 2018   09:55 Diperbarui: 8 April 2018   10:04 303
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"Terimakasih sudah mengingatku" balas Naiyla.

"Hanya itu saja yang ingin kau sampaikan?" telisik Naiyla yang berusaha mencari alasan, kenapa tiba-tiba Diandra menghubunginya.

"Iya, itu saja. Lain kali aku akan menghubungimu melalui akun ini. Aku pamit dulu" lanjut Diandra

"Owgh, oke. Aku menunggu kabarmu"

"Thanks Naiyla"

Naiyla tidak terlalu memberi perhatian pada sahabatnya itu, meskipun sesuatu yang aneh mengusik benaknya. Dilihat dari halaman akunnya, dia banyak sekali menulis kesedihan meski yang tersurat adalah wajah cerianya. Naiyla mengesampingkannya sambil lalu.

Di pagi hari, Naiyla terbangun karen mimpi yang datang. Jelas-jelas itu wajah Diandra, tapi kenapa disitu dibilang 'Bagas'. 

Iseng-iseng Naiyla membuat status di akun path-nya.

'Ungkapkan saja kesedihan kita akan masa lalu, lalu amati, apakah kita masih berada disana, terisak-isak sedih atau marah membara. Jika masih merasakan hal yang sama, artinya kita belum move on.

Ulangi lagi, lalu sadari hingga cerita itu menjadi sekedar 'lakon' saja. Kadang, kita perlu sebuah goncangan yang mampu melepaskan kerak-kerak masa lalu yang menyumbat kebahagiaan kita'

Tiba-tiba, sebuah komen menyahut. Dari akun Diandra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun