Mohon tunggu...
Kusmini
Kusmini Mohon Tunggu... Guru - PENDIDIKAN

SMP NEGERI 1 BANDUNG JAWA TIMUR

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PPKn dalam Pembelajaran Berdiferensiasi Dan KSE Serta Classmeeting Wujud Student Agency

31 Agustus 2023   06:55 Diperbarui: 31 Agustus 2023   07:24 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

          1. Filosofis Ki Hajar Dewantara    

          Kurukulum merdeka membawa konsep baru yang berpusat dan berpihak pada murid. Guru penggerak dikonsep untuk menjadi agen perubahan pada sekolah masing masing dan memberi penguatan untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila sesuai tujuan belajar pada merdeka belajar.

          Guru diharapkan memiliki sikap among atau dalam filosofis Ki Hajar Dewantara disebut sistem among. Dimana guru menuntun bukan menuntut peserta didik dan menguatkan karakternya bukan mengubah karakter yang dimiliki seorang peserta didi

          Pada kurikulum merdeka belajar penguatan Karakter Profil Pelajar Pancasila menjadi dasar dan tujuan utama pembelajaran. Guru harus berupaya bagaimana dapat menguatkan karakter tersebut. Guru tidak dapat mengubah melainkan menguatkan karakter.

Profil Pelajar Pancasila yang dimaksud adalah

  • Beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berakhlak mulia
  • Peserta didik memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

  • Berkebhinekaan global
  • Karakter berkebhinekaan global adalah prinsip saling menghormati dan saling menghargai. Dasar dari berkebhinnekaan global adalah mampu memahami dan menghargai budaya dan komunikasi intercultural.
  • Gotong royong /berkolaborasi
  • Kemampuan bergotong royong atau berkolaborasi atau bekerja sama adalah sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Untuk menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Prinsip gotong royong adalah kebersamaan dan suka rela agar meringankan pekerjaan untuk mencapai tujuan Bersama.
  • Mandiri
  • Karakter mandiri menunjukkan pelajar Indonesia adalah pelajar yang bertanggung jawab pada proses dan hasil belajarnya.
  • Berfikir kritis
  • Karakter berfikir kritis atau bernalar kritis adalah kemampuan peserta didik yang mampu secara objektif memproses informasi secara kwalitatif maupun kwantitatif, membangun keterkaitan berbagaiinformasi, menganalisis informasi, mengevaluasi dan merefleksikannya.
  • Kreatif
  • Karakter dimana peserta didik mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinil, bermakna, dan bermanfaat

          2. Pembelajaran Berdiferensiasi dan Sosial Emosional

          Pembelajaran berdiferensiasi differentiated instruction) adalah proses atau filosofi untuk pengajaran efektif dengan memberikan beragam cara untuk memahami informasi baru untuk semua siswa dalam komunitas ruang kelasnya yang beraneka ragam, termasuk cara untuk: mendapatkan konten; mengolah, membangun, atau menalar gagasan; dan mengembangkan produk pembelajaran dan ukuran penilaian sehingga semua siswa di dalam suatu ruang kelas yang memiliki latar belakang kemampuan beragam bisa belajar dengan efektif. Proses mendiferensiasikan pelajaran dilakukan untuk menjawab kebutuhan, gaya, atau minat belajar dari masing-masing siswa. https://id.wikipedia.org/wiki/Pembelajaran_berdiferensiasi

          Pembelajaran berdiferensiasi adalah usaha untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid (Tomlinson, 2015:45). Bukan berarti jika dalam satu kelas terdapat 20 peserta didik, maka guru harus membuat strategi yang berbeda untuk 20 peserta didik tersebut, namun pembelajaran berdiferensiasi adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru yang berorientasi kepada kebutuhan murid.

          Jadi Pembelajaran Berdiferensiasi adalah suatu pembelajaran yang berbeda baik konten atau materi yang diberikan, proses dan projek dan hasil belajar. Pembelajaran ini merujuk pada sistem among, dan pemahaman bahwa setiap anak berbeda dan berharga. Dimana guru akan memperlakukan anak sesuai dengan karakter dan kesiapan belajar anak yang sudah pasti berbeda.

          Penerapan Pembelajaran Berdiferensiasi juga harus disertai managemen kelas dan penilaian yang berkelanjutan.

          3.  Pembelajaran Sosial Emosional

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun