Mohon tunggu...
kusmadi Wonoredjo
kusmadi Wonoredjo Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru

Hobi menulis, travelling, musik dan mounteneering

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran Berdiferensiasi

6 November 2024   21:01 Diperbarui: 6 November 2024   21:19 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tomlinson and Moon (2013) menyatakan bahwa ada lima prinsip dasar yang membantu guru dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi, yaitu: a). Lingkungan belajar; Lingkungan belajar yang dimaksud meliputi lingkungan fisik sekolah dan kelas yang kondusif.  b). Kurikulum yang berkualitas; Kurikulum yang berkualitas adalah kurikulum yang dikembangkan atau disesuaikan dengan kebutuhan siswa yang dapat membantu meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan pengembangan karakter siswa, c). Asesmen berkelanjutan; Asesmen yang berkelanjutan yang bertujuan memperbaiki pengajarannya, d). Pengajaran yang responsif; Melalui asesmen akhir di setiap pelajaran, guru dapat mengetahui kekurangan -- kekurangannya sehingga dapat memberikan respon terhadap hasil pembelajaran yang sudah dilakukan, e). Kepemimpinan dan rutinitas di kelas; Kepemimpinan di sini diartikan bagaimana guru dapat memimpin peserta didiknya agar dapat mengikuti pembelajaran dengan baik sedangkan rutinitas di kelas mengacu pada keterampilan guru dalam mengelola atau mengatur kelasnya dengan baik sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

Strategi Pembelajaran Berdiferensiasi

Terdapat tiga strategi pembelajaran berdiferensiasi diantaranya diferensiasi konten, diferensiasi proses dan diferensiasi produk. Deferensiasi konten atau isi, Deferensiasi konten meliputi apa yang dipelajari siswa. Konten atau isi berkaitan dengan materi pembelajaran dan kurikulum. Pada aspek ini, guru memodifikasi kurikulum dan materi pembelajaran berdasarkan gaya belajar siswa dan kondisi disabilitas yang dimiliki. Isi kurikulum disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan siswa. Contoh diferensiasi isi atu konten adalah:

  • Menyediakan bahan ajar dalam berbagai format,
  • Menggunakan bahan bacaan dengan berbagai tingkat keter-bacaan,
  • Menggunakan daftar kosakata untuk mengetahui tingkat kesiapan siswa,
  • Menyajikan ide melalui sarana pendengaran dan penglihatan,
  • Menggunakan teman bacaan,
  • Menggunakan kelompok kecil untuk mengajarkan kembali ide atau keterampilan pada siswa berkebutuhan khusus, serta memperluas keterampilan peserta didik yang sudah menguasai.  

Diferensiasi Proses, Diferensiasi proses merupakan strategi pembelajaran yang dilakukan dengan menyesuaikan cara mengajar agar sesuai dengan kebutuhan belajar siswa bagaimana siswa mengolah ide dan informasi, berinteraksi dengan materi dan bagaimana interaksi tersebut menjadi bagian yang menentukan pilihan belajar siswa. Adapun cara melakukan diferensiasi proses antara lain :

  • Kegiatan berjenjang. Dalam kegiatan berjenjang semua murid bekerja membangun pemahaman dan keterampilan yang sama tetapi dilakukan dengan berbagai tingkat dukungan, tantangan, atau kompleksitas yang berbeda-beda.
  • Pertanyaan pemandu atau tantangan. Guru dapat menyediakan pertanyaan pemandu atau tantangan yang perlu diselesaikan disudut-sudut minat. Sudut-sudut minat disiapkan di kelas untuk mendorong murid mengeksplorasi sub materi yang terkait dengan topik di kelas yang sedang dipelajari yang menarik minat murid.
  • Membuat agenda individual. Guru dapat membuat daftar tugas yang berisi pekerjaan umum dan daftar pekerjaan terkait kebutuhan individual
  • Memvariasikan lama waktu untuk murid menyelesaikan tugas. Memvariasikan lama waktu berutujuan untuk memeberikan dukungan tambahan murid-murid yang kesulitan atau mendorong murid yang cepat untuk mengejar topik secara lebih mendalam
  • Mengembangkan kegiatan bervariasi. Hal ini bertujuan untuk mengakomodasi gaya belajar baik visual, auditorial dan kinestetik.
  • Menggunakan pengelompokan yang fleksibel. Pengelompokan ini disesuaikan dengan kemampuan kesiapan dan minat.

 Diferensiasi Produk, Deferensiasi produk berkaitan dengan produk yang akan di hasilkan siswa seperti tulisan, hasil tes, karya siswa, pertunjukan, presentasi, pidato, rekaman, gambar, diagram dan lain lain -- lain. Deferensiasi produk sebagai respon bagaimana siswa menunjukkan apa yang telah dipelajari. Produk pembelajaran memungkinkan guru menilai materi yang telah dikuasai siswa dan memberikan materi berikutnya. Strategi ini dapat diterapkan dengan memberikan tantangan atau keragaman variasi, dan memilih produk apa yang diminati siswa. 

Kebutuhan Belajar Murid

            Pembelajaran berdiferensiasi haruslah berakar pada pemenuhan kebutuhan belajar murid sehingga mengetahui kebutuhan belajar murid sangat penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang efektif dan efisien. Dengan memahami keberagaman kebutuhan murid, guru dapat mendesain proses pembelajaran yang sesuai, sehingga setiap murid dapat tumbuh dan berkembang semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan mereka. Hal ini juga membantu guru untuk memberikan dukungan yang tepat dan memotivasi murid dalam proses belajar.

           Tomlinson (2001) dalam bukunya yang berjudul How to Differentiate Instruction in Mixed Ability Classroom menyampaikan bahwa kita dapat mengkategorikan kebutuhan belajar murid, paling tidak berdasarkan 3 aspek. Ketiga aspek tersebut adalah Kesiapan belajar (readiness) murid, Minat murid dan Profil belajar murid. Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka dan memberikan mereka tantangan, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi atau keterampilan baru tersebut. Minat Murid; Sebagai sebuah kecenderungan individu untuk terlibat dalam jangka waktu lama dengan objek atau topik tertentu. Dengan kata lain minat murid adalah rasa suka dan ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa adanya paksaan. Minat belajar juga bisa diartikan sebagai penerimaan siswa terhadap proses belajar. Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menarik minat murid diantaranya adalah dengan; menciptakan situasi pembelajaran yang menarik perhatian murid (misalnya dengan humor, menciptakan kejutan-kejutan, dsb), Menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan minat individu murid, mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa yang dipelajari murid dan menciptakan kesempatan-kesempatan belajar di mana murid dapat memecahkan persoalan. Profil Belajar Murid; Profil belajar murid adalah gambaran lengkap tentang cara belajar terbaik bagi setiap siswa, termasuk preferensi, kekuatan, dan tantangan belajarnya. Profil belajar murid dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti: Gaya belajar, Preferensi kecerdasan, Budaya, Gender dan lain sebagainya. Adapun cara yang dapat dilakukan guru untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar murid antara lain;

  • Melakukan asesmen diagnostik;
  • Mengamati perilaku murid-murid ;
  • Melakukan survey atau wawancara kepada murid;
  • Membaca rapor murid dari kelas mereka sebelumnya;
  • Berbicara dengan guru yang mengajar murid sebelumnya;
  • Mendiskusikan kebutuhan murid dengan orang tua atau wali murid;
  • Mereview dan melakukan refleksi terhadap praktik pengajaran mereka sendiri;
  • Membandingkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan tingkat pengetahuan atau keterampilan yang ditunjukkan oleh murid saat ini

Peran Guru Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Peran Guru dalam Pembelajaran Diferensiasi Kelas yang berdiferensiasi menyediakan pembelajaran yang berbeda-beda untuk murid yang berbeda. Bagi beberapa guru, pembelajaran berdiferensiasi merupakan sebuah paradigma baru dalam pembelajaran. Terjadi perubahan peran guru dalam kelas yang berdiferensiasi. Adapun peran guru di kelas berdiferensiasi adalah: Mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, Memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid, Mengembangkan desain dan strategi pembelajaran yang berbeda. Memberikan umpan balik yang konstruktif kepada murid Memberikan dukungan kepada siswa yang membutuhkan, Menciptakan budaya kelas yang mendukung di mana murid menerima perbedaan, Mencari sumber daya tambahan yang sesuai dengan hasil survey kebutuhan murid dan Menyusun lingkungan belajar menyesuaikan dengan kesiapan belajar, minat, dan profil belajar murid.

Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun