Mohon tunggu...
adwin kurniawan
adwin kurniawan Mohon Tunggu... Lainnya - Student

Reading

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berkaca pada Skenario Kehidupan

5 Oktober 2023   00:05 Diperbarui: 5 Oktober 2023   03:04 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Transparency Camp mewadahi anak-anak muda untuk memperkuat nilai-nilai demokrasi melalui keterbukaan dan peran publik. Isu-isu dan inovasi-inovasi yang dipaparkan oleh para pemateri cukup beragam, dari urusan teknologi hingga sosial, semua demi memperkuat posisi publik di level organisasi hingga negara. 

Perbedaan kultur sangat kuat sehingga membuat saya lebih banyak mendengar pemaparan setiap peserta. Kegiatan ini memberi pemahaman kepada diri saya bahwa kompetensi anak muda atau semangat positif anak muda itu bisa jadi jalan keluar untuk beragam problematika. 

Pindah ke Yogyakarta Untuk Kuliah dan Memulai Episode Kehidupan yang Baru.

Berpisah dengan Jakarta dan pindah ke kota Yogyakarta yang lebih tenang adalah pilihan hidup yang sudah saya rencanakan. Keinginan ini semakin menguat ketika pandemi melumpuhkan semua sisi kehidupan. Beruntungnya rencana ini bisa terwujud, di waktu yang tepat. Ketika kondisi bisnis perusahaan tempat saya bekerja itu menurun, saya justru mendapat beasiswa S2 di Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Kuliah adalah kegiatan utama saat ini. Saya juga melihat ini sebagai sebuah tiket untuk mewujudkan rencana. Saya mengambil langkah ini sebagai sebuah keputusan. Kini proses mewujudkan rencana ini sedang saya lalui. Saya harus beradaptasi dengan kebiasaan dan rutinitas yang baru, dengan lanskap tempat tinggal yang baru, orang-orang yang baru, pengalaman baru yang akan saya lewati. 

Shifting adalah langkah taktis saya.

Apa yang saya sadari sebenarnya bisa menegaskan kembali penjelasan Suwardi Endraswara (2010) bahwa mengubah energi berpikir negatif ke berpikir positif, tidak seperti orang membalik telapak tangan. Energi positif merupakan mesin pemikiran orang Jawa yang apabila dikelola, akan mengantarkan sampai tingkat keselamatan.

Seiring berjalannya waktu, saya akan mengerti bahwa suatu saat orang lain bahkan diri saya sendiri bisa bersikap dan berperilaku buruk.

Dalam artikel "How People Change', yang terbit di harian New York Times, David Brooks (2012) menjelaskan bahwa "orang berperilaku buruk karena mereka kurang memiliki informasi mengenai kesalahpahaman mereka. Mereka berperilaku buruk  karena mereka terjatuh dalam pola kebiasaan yang merusak dari sesuatu yang tidak bisa mereka hindari."

Lantas saya memahami hal apa yang perlu digaris bawahi dalam perjalanan dan aktifitas hidup saya. 

1. Adaptasi dengan Perubahan dan Keberagaman.

Berdasar pengalaman dan aktifitas saya selama ini,  hal terpenting adalah sikap untuk mengakui bahwa keberagaman dan perubahan itu sesuatu yang nyata dan tidak bisa dihindari. Keberagaman itu bisa kita temui di lingkungan tempat tinggal, universitas, pekerjaan dan tentu di masyarakat.  Menyempatkan diri walau sebentar untuk memahami orang lain maupun keadaan itu tidak merugikan kita. Justru memberi kesempatan kita untuk melihat perbedaan dan perubahan itu dengan lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun