Mohon tunggu...
Kurnia Gus
Kurnia Gus Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis/Jurnalis

Aktivis, senang membaca dan menulis menyukai Seni..

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Elektabilitas Tokoh Tak Kokoh Membuat Partai Terbantai

11 Juli 2024   18:22 Diperbarui: 17 Juli 2024   23:52 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

4. Komitmen terhadap Partai: Calon harus memiliki komitmen yang kuat terhadap partai politik yang mengusungnya serta memegang teguh ideologi partai.

5. Elektabilitas: Calon harus memiliki popularitas dan dukungan yang kuat di masyarakat sehingga memiliki potensi untuk memenangkan Pilkada.

Namun perlu diingat, bahwa kriteria pemilihan tokoh dalam Pilkada juga dapat bervariasi, tergantung pada kebijakan dan strategi masing-masing partai politik.

Tidak cukupkah kader-kader partai bekerja dalam mendongkrak suara partainya?

Meskipun para kader partai memiliki peran yang penting dalam mendongkrak suara partai, namun terdapat beberapa kendala yang bisa menghambat upaya tersebut. Beberapa kendala yang mungkin dihadapi oleh para kader partai di Indonesia antara lain:

1. Kurangnya dukungan dan sumber daya: Beberapa partai politik mungkin memiliki keterbatasan dalam hal sumber daya finansial, tenaga, dan waktu yang dapat dialokasikan untuk mendukung kader-kadernya. Ini dapat menghambat upaya kader partai untuk menggalang dukungan dan meraih suara dalam pemilu.

2. Persaingan internal: Persaingan antar kader dalam partai politik kadang-kadang dapat menghambat kerjasama dan kolaborasi antar mereka. Hal ini dapat membuat upaya mendongkrak suara partai menjadi tidak efektif karena adanya konflik internal.

3. Kurangnya kesamaan visi dan misi: Jika kader-kader partai memiliki perbedaan pandangan atau tujuan yang tidak sesuai dengan visi dan misi partai, hal ini juga dapat menghambat upaya konsolidasi dan menyatukan dukungan untuk partai tersebut.

4. Kurangnya keterlibatan dan komitmen kader: Beberapa kader partai mungkin kurang aktif dan kurang komitmen dalam menjalankan tugas-tugas partai yang seharusnya mereka lakukan. Hal ini dapat pula menghambat upaya mendongkrak suara partai karena kurangnya kerja sama dan partisipasi dari para kader.

Dengan mengatasi kendala-kendala di atas, para kader partai di Indonesia dapat lebih efektif dalam mendongkrak suara partai dan memenangkan pemilu. Upaya-upaya untuk memperkuat solidaritas dan komitmen antar sesama kader dan pengurus. Serta meningkatkan kualitas kepemimpinan dan manajemen partai yang transparan, juga sangatlah penting untuk meraih kesuksesan dalam pesta demokrasi di bumi Ibu Pertiwi Indonesia.(Gus)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun