Khitan merupakan kewajiban ataupun sunah Nabi yang harus dijalankan, karena termasuk kedalam fitrah manusia yang harus dijaga. Dalam tradisi Islam, khitan hukumnya wajib  bagi laki-laki, sedangkan bagi perempuan merupakan makruh. Kewajiban khitan yang merupakan salah satu fitrah, tertuang dalam sabda Nabi Besar Muhammad SAW, "Fitrah itu ada lima perkara : khitan, mencukur bulu kemaluan, menggunting kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur kumis." (H.R. Muslim Nomor 257).
2. Membaca Dua Kalimat Syahadat
Dua kalimat syahadat merupakan kunci utama dari seseorang yang ingin menjadi mualaf. Sebagai sebuah kalimat kesaksian, atas keberadaan Allah SWT dan Rasulullah Nabi Muhammad Saw. sebagai utusan-Nya.  Berikut lafal dua kalimat syahadat yang dibacakan ketika seseorang memeluk Islam, yaitu:
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah.
Artinya:Â "Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah. Dan (aku bersaksi) bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah."
3. Melakukan Mandi besar
Dalam Islam disyariatkan untuk mandi dalam keadaan tertentu, mandi besar menjadi hal yang harus dilakukan oleh seorang mualaf yang sudah memeluk Islam. Setelah mengucapkan dua kalimat syahadat disunnahkan untuk bersegera mandi besar.
Sebagaimana yang dianjurkan oleh Nabi dalam kutipan sebuah hadits,
"Aku mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk memeluk islam. Kemudian beliau menyuruhku untuk mandi dengan air dan daun bidara." (HR. Abu Daud Nomor 355 - shahih).
4. Memahami Rukun Islam
Bagi seorang mualaf, tentunya memiliki suatu kewajiban untuk melaksanakan setiap hal yang ada pada rukun Islam. Dimana Rukun Islam terdiri dari 5 pokok perkara yaitu:
1. Membaca dua kalimat syahadat
2. Melaksanakan shalat
3. Melaksanakan puasa di bulan Ramadhan
4. Membayar zakat
5. Melaksanakan ibadah haji.
Rukun Islam ini tertera dalam sebuah hadits Nabi Muhammad Saw, "Islam itu adalah kesaksianmu bahwa sesungguhnya tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Rasul-Nya, Lalu engkau tegakkan sholat, membayar zakat, engkau berpuasa pada bulan Ramadhan , dan engkau haji (ziarah) ke Baitullah jika kamu mampu." (H.R. Muslim).
5. Memahami Rukun Iman
Seorang Mualaf juga harus memahami apa itu rukun Iman. Dalam bahasa Arab, kata iman berakar pada kata amana -- yu;minu -- imana yang secara harfiah atau etimologis, dapat diartikan sebagai percaya dan yakin. Sedangkan secara bahasa, iman dapat diartikan sebagai tashdiq atau membenarkan, yang maknanya hampir sama secara istilah.