Mohon tunggu...
Kurnia Gus
Kurnia Gus Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis/Jurnalis

Aktivis, senang membaca dan menulis menyukai Seni..

Selanjutnya

Tutup

Politik

Cara PPP Berdemokrasi Bela Ulama

15 September 2022   01:33 Diperbarui: 24 September 2022   01:24 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyematan Sorban oleh Ketua DPC PPP Kota Tangerang Kepada Ketua MUI Kota Tangerang, Foto: Kurnia Gus

Sebenarnya mekanisme dan persyaratan tentang kepengurusan DPP PPP dan persyaratan untuk menjadi Ketua Umum secara khusus telah diatur dengan baik dalam AD/ART PPP. Dimana pemilihan kepemimpinan di PPP bisa juga melalui forum pemilihan (suksesi) Ketua Umum dengan menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang dilaksanakan setiap 5 tahun sekali. Hal ini apabila dalam satu kasus-kasus tertentu dikualifikasi sebagai keadaan darurat kondisional, maka dilaksanakanlah Mukernas.

Dalam AD/ART PPP tertuang pula penyelenggaran Musyarawah Nasional Alim Ulama. Dimana Peserta Musyawarah Nasional Alim Ulama teridiri dari:
a. Pimpinan dan Anggota Majelis Syari’ah DPP.
b. Ketua Majelis Syari’ah DPW.
c. Ulama, Habaib, serta Pimpinan Pondok Pesantren.
d. Pakar dan Ahli yang dianggap perlu.

Memilih Pemimpin Dalam Islam

Terkait pergantian Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP digantikan oleh Plt. Muhamad Mardiono mengenai polemik "amplop kyai", sehingga menimbulkan kegaduhan dalam masyarakat khususnya kalangan santri dan para alim ulama.

Maka apa yang dilakukan oleh PPP adalah langkah yang tepat dan strategis untuk menjaga keharmonisan dan kelangsungan sistem demokrasi seperti paparan tulisan diatas. Yaitu sebagai penghubung strategis representasi pemerintah melalui partai politik dengan warganegaranya, dalam hal ini adalah kalangan santri dan para Alim Ulama.

PPP ingin menegaskan sebagai partai yang membela Santri dan Alim Ulama serta konsisten menyampaikan aspirasi suara umat Islam. Hal itu tertuang dan dapat diilihat dalam 6 prinsip perjuangan PPP. Begitupun soal pergantian Ketua Umum PPP yang mengedepankan asas musyawarah menyangkut implementasi soal pemimpin dan kepemimpinan

Sebagaimana tertuang dalam al-Qur'an Surat An-Nisa': 83 mengidentifikasi akan eksistensi pemimpin yang sangat terkait dengan kepemimpinan. Sehingga setelah Nabi Muhammad saw. wafat maka Ulul Amri sebagai rujukan dalam menghadapi masalah serta menjadi kewajiban untuk dicontoh dan selalu ditaati.

Selanjutnya, kata Imam yang berakar dari huruf hamzah dan mim, kedua huruf tersebut mempunyai banyak arti, diantaranya ialah pokok, tempat kembali, jama'ah, waktu dan maksud (Zakariyya, 1989: 21). Maka para alim ulama mendefinisikan kata imam sebagai setiap orang yang dapat diikuti dan ditampilkan ke depan dalam berbagai permasalahan.

Dalam konsep Islam sendiri, kepemimpinan dapat diartikan sebagai sebuah konsep interaksi, relasi, proses otoritas, kegiatan mempengaruhi, mengarahkan dan mengkoordinasi baik secara horizontal dan vertikal. Yang kemudian dalam teori manajemen, fungsi pemimpin sebagai perencana dan pengambil keputusan (planning and decision maker), pengorganisasi (organization), kepemimpinan dan
motivasi (leading and motivation), pengawasan (controlling), dan lain-lain (Fakih dkk., 2001: 3-4).

Artinya, term-term tersebut bermuara pada pengabdian manusia terhadap Sang Pencipta-nya dalam menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam hal ini, Islam mengarahkan kepemimpinan pada prinsip-prinsip kepemimpinan Islam, yaitu amanah, adil, syura (musyawarah), dan amr ma'ruf nahi munkar yang harus diaplikasikan dalam perilaku kepemimpinan.

"Seorang presiden menjadi pemimpin bagi rakyatnya, seorang direktur menjadi pemimpin bagi staff dan karyawannya, seorang ketua menjadi pemimpin anggotanya, seorang guru menjadi pemimpin bagi murid-muridnya, seorang ayah menjadi pemimpin bagi keluarganya, bahkan setiap manusia menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun