Mohon tunggu...
Kurnia Taufik
Kurnia Taufik Mohon Tunggu... Guru - guru

hobi nyanyi, kepribadian riang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Belajar Simpel! Mengetahui Mesin Sepeda Motor Sangat Mudah

8 Juni 2023   12:40 Diperbarui: 8 Juni 2023   12:41 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

BAB III

DATA TEKNIS PERUBAHAN PADA ENGINE

Piston bergerak dari titi mati atas atau yang biasanya disingkat dengan istilah (TMA) *dalam dunia otomotif menuju ke titik mati bawah atau singkatan dari (TMB)

Kemudian Klep in (intake valve) terbuka dan Klep Ex (exhaust valve) akan tertutup.

Crank shaft akan berputar 180 derajat

Camshaft  beputar 90 derajat


    • Selanjutnya tekanan yang dibuat oleh piston tersebut maka campuran bahan bakar dan juga udara yang telah dibuat menjadi kabut oleh karburator akan terhisap melalu intake port

 

Gambar 3.1 Langkah Isap

 

  1. langkah Kompresi (Compression).

 

Langkah ini yaitu dengan piston bergerak dari TMB (titik mati bawah) ke TMA (titik mati atas) , posisi katup masuk dan keluar tertutup, yang mengakibatkan udara atau gas dalam ruang bakar terkompresi beberapa saat sebelum piston sampai pada posisi TMA (titik mati atas). Tujuan dari langkah kompresi ini yaitu untuk meningkatkan temperatur sehingga campuran udara dan juga bahan bakar dapat bersenyawa. Rasio kompresi ini juga nantinya akan berhubungan erat dengan produksi tenaga pada mesin motor.

 

Untuk prosesnya sebagai berikut :

 


    • Piston bergerak kembali dari TMB ke TMA.
    • valve In menutup, valve Ex tetap tertutup.
    • Bahan Bakar termampatkan ke dalam kubah pembakaran (combustion chamber).
    • Sekitar 15 derajat sebelum TMA , busi mulai menyalakan bunga api dan memulai proses pembakaran.
    • crankshaft mencapai satu rotasi penuh (360 derajat).
    • camshaft mencapai 180 derajat.

 

 

Gambar 3.2 Langkah Kompresi

 

  1. Langkah Pembakaran (Combustion).

 

Langkah ini yaitu dimulai dengan menyalakan busi yang menyebabkan terbakarnya bahan bakar tadi ,nah dalam proses pembakaran tersebut maka akan menyababkan yang namanya ledakan yang akan mendorong piston menuju ke bawah nutuk menggerakan Kruk AS (crangsaft , yang mana perputaran atau gerakan kruk as ini akan memutar fly wheel yang akhirnya memutar gear untuk memutar roda kendaraan.
Untuk prosesnya adalah :

 


    • Ledakan tercipta secara sempurna di ruang bakar
    • Piston terlempar dari TMA menuju TMB
    • valve inlet menutup penuh, sedangkan menjelang akhir langkah usaha klep buang mulai sedikit terbuka.
    • Terjadi transformasi energi gerak bolak-balik piston menjadi energi rotasi kruk as
    • Putaran crankshaft mencapai 540 derajat
    • Putaran camshaft 270 derajat

 

 

 

Gambar 3.3 Langkah Usaha

 

  1. Langkah Pembuangan (Exhaust).

 

Nah untuk langkah yang terakhir yaitu klep ex akan terbuka dan klep in akan tertutup , yang kemudian dilanjutkan dengan pistion naik karena dorongan balik dari kruk as tersebut setelah proses pembakaran dilakukan. Masa sisa pembakaran tersebut akan didorong keluar oleh piston melalui exhaust port ,maka setelah satu siklus kerja dari sebuah mesin 4 tak dan siklus tersebut akan terjadi berulang ulang dengan sangat cepat.
Untuk prosesnya adalah sebagai berikut ini :

 


    • Counter balance weight pada kruk as memberikan gaya normal untuk menggerakkan piston dari TMB ke TMA.
    • valve Ex terbuka Sempurna, valve Inlet menutup penuh.
    • Gas sisa hasil pembakaran didesak keluar oleh piston melalui port exhaust menuju knalpot.
    • crankshaft melakukan 2 rotasi penuh (720 derajat).
    • camshaft menyelesaikan 1 rotasi penuh (360 derajat).

 

 

Gambar 3.4 Langkah Buang

 

Mesin atau engine dapat diklasifikasikan atau dikelompokkan menjadi 3 tipe dari segi perbandingan antara diameter lubang silinder atau cylinder bore dengan langkah dari toraknya. Tipe-tipenya antara lain long stroke engine, square engine dan short stroke engine.

 

  • Long-Stroke Engine

 

Mesin tipe long stroke engine memiliki langkah torak yang lebih panjang daripada diameter silinder atau cylinder bore.

 

  • Short Stroke (Over Square) Engine

 

Mesin tipe short stroke (over square) engine memiliki langkah torak yang lebih pendek daripada diameter silinder atau cylinder bore.

 

  • Square Engine

 

Mesin tipe square engine memiliki langkah torak yang sama besar dengan diameter silinder atau cylinder bore. Saat kecepatan mesin atau rpm (rotasi atau revolusi per menit) yang sama, kecepatan torak pada square atau over square engine lebih rendah daripada long stroke engine. Pada kecepatan atau rpm mesin (kecepatan putaran poros engkol) yang sama, kecepatan dari torak pada mesin tipe square engine atau short stroke (over square) engine akan lebih rendah dari mesin tipe long stroke engine. Hal ini berarti, bahwa komponen-kompenen mesin meliputi silinder, torak dan ring torak keausan dari komponen-komponen tersebut dapat berkurang dengan menggunakan mesin tipe square engine atau short stroke (over square) engine. Selain itu, kontruksi mesin tipe square engine dan short stroke (over square) engine dapat mengurangi tinggi mesin. Oleh sebab itu mesin tipe square engine dan short stroke (over square) engine sering banyak digunakan pada kendaraan penumpang

 

 

 

Gambar 3.5 Perbandingan siameter silinder dan langkah piston

 

 

Keterangan:

 

TMA atau Titik Mati Atas adalah titik dimana torak mencapai posisi paling atas atau langkah tertinggi dalam silinder

 

TMB atau Titik Mati Bawah adalah titik dimana torak mencapai posisi paling bawah atau langkah terendah dalam silinder.

 

Pemeriksaan Kelistrikan 

Sistem kelistrikan merupakan sebuah rangkaian untuk melaksanakan sebuah fungsi yang membutuhkan aliran listrik. Tidak hanya mobil, ternyata sepeda motor juga memiliki sistem kelistrikan yang tak kalah kompleksnya.

Sistem kelistrikan pada sepeda motor terdiri dari beberapa macam antara lain

  • Sistem kelistrikan body
  • Sistem pengapian CDI
  • Sistem pengisian
  • Sistem starter
  • Sistem indikator
  • Sistem kelistrikan body

Sistem kelistrikan body motor adalah segala fitur yang terdapat pada body motor yang memerlukan lampu. Kita pasti sudah tahu apa ini, tentu lampu menjadi salah satu sistem kelistrikan body motor. Yang termasuk didalam sistem kelistrikan body sepeda motor antara lain ;

Lampu kepala termasuk lampu dekat dan jauh

  • Lampu sein
  • Lampu stop
  • Klakson
  • Lampu variasi

Komponen pada sistem kelistrikan body ini terdiri dari empat bagian utama yakni :

  • Power source (aki), baterai atau bahasa tenarnya aki merupakan sumber arus utama didalam kendaraan. Namun pada sepeda motor, aki tidaklah bertugas sebagai power source yang utama. Yang mengemban tugas utama sebagai penyedia arus listrik adalah spul, sementara aki bertugas sebagai source pada sistem starter dan pada sistem elektrikal lain saat mesin mati.
  • switch, saklar adalah alat input untuk mengaktifkan atau menonaktifkan suatu sistem kelistrikan. Pada kelistrikan body, hampir semua sistem ada saklarnya sehingga sebuah sistem misal klakson bisa dinyalakan saat ada halangan didepan.
  • beban, beban merupakan komponen utama untuk mengubah energi listrik menjadi energi yang diinginkan. Misal pada lampu menjadi cahaya, dan pada klakson menjadi suara.
  • wiring, wiring menjadi komponen yang menghubungkan semua sistem kelistrikan body dari power source menuju saklar dan menuju beban tanpa tertukar dan tanpa terjadi kosleting.

Cara kerja sistem kelistrikan body, itu tergantung kita selaku pengemudi. Saat kita menekan saklar yang ada di stang motor otomatis sistem elektrikal body akan aktif, saat ini terjadilah aliran arus dari power source menuju beban. Beban langsung mengubah energi listrik menjadi energi yang diinginkan misal cahaya lampu.

  • Sistem pengapian CDI

Sepeda motor rata-rata menggunakan sistem pengapian tipe CDI atau capacitor discharge ignition. Secara lengkap, sistem pengapian CDI sudah pernah kita bahas pada artikel berikut : Prinsip kerja pengapian CDI sepeda motor. Untuk selengkapnya bisa anda baca pada link tersebut, namun disini akan kita review secara singkat mengenai pengapian CDI. Pengapian CDI memanfaatkan komponen capacitor yang mampu menyimpan dan melepaskan sejumlah elektron secara spontan. Kemampuan ini digunakan untuk melakukan induksi elektromagnetik pada ignition coil. Arus discharge dari capacitor akan diarahkan menuju kumparan primer sehingga pada kumparan sekunder coil terjadilah peningkatan tegangan mencapai 20 KV bahkan lebih. Tegangan ini selanjutnya dikirim ke busi untuk dipercikan.

  • Sistem pengisian

Sistem pengisian sepeda motor, hampir sama seperti mobil. Hanya saja pada motor, komponennya lebih disederhanakan. Kita tidak akan menemukan dinamo altenator pada motor, karena altenator ini digantikan fungsinya oleh spul yang memiliki bentuk lebih ringkas sehingga pas dengan komponen mesin yang kecil. Spul bertugas sebagai pembangkit energi listrik layaknya generator yang sumbernya berasal dari putaran mesin. Spul ada dua jenis, ada yang menghasilkan listrik AC yang biasanya disebut sistem pengisian AC dan ada pula yang menghasilkan DC atau disebut sistem pengisian DC. Sementara regulator tetap ada pada sistem pengisian motor, tapi nama regulator pada motor mungkin lebih tenar dengan sebutan kiprok. Fungsi regulator ini adalah sebagai pengatur tegangan pengisian dari spul agar tidak terjadi over charging. Selengkapnya bisa juga anda simak pada artikel berikut : Cara kerja sistem pengisian sepeda motor

  • Sistem starter

Motor yang diproduksi diatas tahun 2000 semuanya sudah menerapkan sistem elektrik starter. Sistem ini bekerja untuk memicu terjadinya pembakaran mesin dengan memutar poros engkol hingga beberapa siklus sampai pembakaran mesin sanggup memutar poros engkol dengan sendirinya. Motor starter pada motor secara umum sama seperti sistem starter mobil dimana tugas utama sistem ini diemban oleh sebuah motor listrik yang berada didekat roda gigi poros engkol. Ketika kita tekan tombol starter maka akan ada aliran listrik menuju motor starter yang membuat poros engkol mesin berputar. Cara kerjanya, ketika kita tekan tombol starter maka relay starter atau dikenal dengan bandig starter akan terhubung akibatnya arus listrik dari baterai langsung mengalir ke motor starter. Disini solenoid didalam starter bertugas dalam pengaitan roda gigi pinion sebelum motor starter berputar.

  • sistem indikator dashboard

Satu lagi sistem kelistrikan yang tak boleh kita lupakan adalah indikator didalam panel info display. Kalau kita lihat pada panel ini akan terlihat beberapa indikator seperti berikut ;

  • Speedometer
  • Fuel level gauge
  • Indikator lampu sein
  • Indikator lampu jauh
  • Indikator check engine
  • Tacho meter
  • Jarak tempuh kendaraan

Semua indikator tersebut bekerja secara terpiasah dari sistem kelistrikan yang kita bahas diatas. Cara kerja indikator ini adalah dengan memanfaatkan sebuah sensor untuk mendeteksi sebuah kondisi pada apa yang dideteksi. Kecuali pada indikator lampu, kalau ini hanya diperlukan seuntai kabel untuk menghidupkan lampu indikator sehingga komponen sensornya terkesan tidak ada. Tapi pada speedometer, maka ada sensor speed yang terletak pada roda depan motor. Sensor ini bekerja secara individual, ada yang bekerja secara mekanis ada pula yang bekerja secara digital. Namun prinsipnya sama yakni mentranslate RPM roda depan kedalam gerakan jarum untuk mengetahui berapa kecepatan yang sedang ditempuh. Demikian artikel lengkap dan detail mengenai sistem kelistrikan motor, semoga bisa menambah wawasan kita dan bermanfaat bagi kita semua.

Kelistrikan merupakan elemen yang sangat penting pada sepeda motor, karena apabila kelistrikan tidak berfungsi maka mesin dan komponen yang lainya tidak dapat berfungsi dengan baik. Adapun pemeriksaan kelistrikan yang harus diperhatikan ketika perawatan berkala adalah sebagai berikut :

  • Pemeriksaan lampu jauh dan lampu dekat.
  • Pemeriksaan lampu sen kiri kanan.
  • Pemeriksaan lampu rem dan senja.
  • Pemeriksaan klakson.
  • Pemeriksaan tegangan dan pengisian batrai. Periksa tegangan batrai, jika tegangan dibawah 12 volt maka harus dilakukan charger pada batrai, untuk pengisian tegangan batrai minimal 12.3 volt dan maksimal 15 volt, apabila kurang atau lebih dari standart diatas, maka periksalah bagian regulator rectifier dan alternator.
  • Pemeriksaan stater elektrik.
  • Pemeriksaan busi, bersihkan busi pada kilometer 4000 dan ganti pada kilometer 8000.
  • Pemeriksaan mesin sepeda motor
  • Mesin sepeda motor merupakan elemen inti pada sepeda motor, karena dengan mesin lah sepeda motor yang diginakan bisa berjalan dengan kecepatan yang diinginkan. Adapun pemeriksaan pada mesin sepeda motor yang harus diperhatikan ketika perawatan berkala adalah sebagai berikut :
  • Pemeriksaan pada oli mesin, gantilah oli mesin pada kilometer 2000 atau pada bulan pemakaian.
  • Pemeriksaan noise (suara pada mesin) apabila ada suara yang keluar dari mesin diluar mesin, segera periksa komponen apa saja yang rusak.
  • Pemeriksaan celah katup, periksalah celah katup setiap kilometer 10.000 karena akan berpengaruh pada akselerasi sepeda motor.
  • Pemeriksaan cylinder head, periksa komponen ini setiap kilometer 50.000, bila diperlukan pembongkaran ganti dan skir katup.
  • Pemeriksaan sistem bahan bakar

Bahan bakar adalah elemen penunjang agar mesin sepeda motor bisa hidup, kompenen ini juga sangat penting karena sepeda motor bisa hidup dengan baik apabila kelistrikan, kompresi, dan sistem bahan bakar bekerja dengan baik, oleh karena itu perhatikanlah hal-hal berikut pada saar pemeriksaan sistem bahan bakar ketika melakukan perawatan berkala.

  • Pemeriksaan saringan udara, gantilah saringan udara pada kilometer 16.000, karena akan sangat berpengaruh pada saat camouran udara dan bahan bakar pada karburator untuk motor lama dan throtlle body pada motor sekarang.
  • Pemeriksaan karbuator dan throtlle body, periksa kedua komponen ini tergantung dari sepeda motor yang akan kita periksa, apabila sudah tidak dapat di setting alangkah baiknya untuk melakukan perbaikan, karena sangat berpengaruh terhadap performa sepeda motor.
  • Pemeriksaan injektor untuk sepeda motor injeksi, bersihkan apabila sepeda motor telah mencapai kilometer 10.000 menggunakan cairan khusus.
  • Pemeriksaan chasis
  • Chasis atau rangka adalah baigan paling dasar dari sepeda motor yang berfungsi mendukung mesin, transmisi, suspensi, dan sebagainya, serta untuk menjaga stabilitas pengendaran dan kenyamanan. Karena itulah, kerangka yang baik harus tingan tetapi cukup kuat dan mampu menahan getaran atau goncangan yang berasal dari permukaan jalan. Kekuatan rangak sangat bergantung pada bentuk atau konstruksinya. Bentuknya pun disesuaikan dengan jenis kegunaan sepeda motor. Oleh sebab itu, jenis rangka yang digunakan bermacam – macam. Misalnya, tangka yang digunakan pada sepeda motor tidak akan sama dengan motor soprt atau keperluan sehari-hari. Rangka yang dibuat seluruhnya dari pipa baja dari berbagai diameter yang dilas secara langsung atau dihubungkan dengan mur dan baut. Rangka sebagai satu kesatuan, adalah kaku dan kuat, tetapi masing-masing komponen pipa mempunyai suatu derajat elastisitas sehingga benturan – benturan akibat keadaan jalan sebagian sudah diredam oleh komponen rangka pipa yang bersangkutan, sisanya oleh suspensi depan dan belakang. Terdapat empat macam rangka pipa, yaitu Diamond, Single Cradle, Double Cradle, Semi Double Cradle. Berikut adalah beberapa komponen yang harus diperhatikan ketika melakukan pemeriksaan pada chasis.
  • Pemeriksaan sistem kemudi, periksa sistem kendali dari mulai bearing roda sampai race ball.
  • Pemeriksaan sistem pengereman, periksa kanvas rem depan belakang, gantilah kanvas rem apabila ketebalan sudah tidak sesuai standart. Periksa juga kondisi minya rem, kuras dan ganti minyak rem apabila sepeda motor telah mencapai kilometer 25.000.
  • Pemeriksaan sistem suspensi, periksa kondisi oli suspensi gantilah apabila sepeda motor telah mencapai kilometer 20.000.
  • Pemeriksaan rantai dan roda, gantilah rantai dan roda apabila mencapai keausan yang melebihi standart. Untuk sistem ini tidak dipatok dari pencapaian kilometer sepeda motor, amatilah dengan baik kondisi rantai dan roda.

Gambar 3.6 Perbedaan silinder dan piston sepeda motor 125 cc dan 155 cc

b). Silinder 58 mm (standart R15 VVA)

c). Camshaft 

d). Valve in

e). valve ex

f). Seal valve steam

g). Gasket cyilinder head

h). Gasket cylinder

i). Gasket head cover

j). Rocker arm in ex 

k). Yamalube oil

l). Injektor 6 hole

Langkah langkah pengerjaan untuk merubah engine 125 cc menjadi 155 cc sesuai dengan standart oprasional prosedur (SOP) :

      a). Lepaskan cover yang menutupi bagian engine.

b). Sejajarkan tanda TOP pada roto AC magneto dengan cara memutar

crankshaft searah jarum jam, kemudian kuras air radiator yang ada pada engine saja.

c). Longgarkan baut camshaft dengan menggunakan camshaft wrench.

d). Longgarkan mur dan baut pengunci cylinder head dengan cara silang dan memutar mur setengah putaran terlebih dahulu, tujuanya supaya tidak terjadi kebengkokan pada baut tanam crankshaft.

e). Longgarkan setelan tensioner untuk melepas camshaft sproket.

f). Lepaskan cylinder head, kemudian lepas semua komponen diantaranya,  camshaft, rocker arm, valve in ex, seal valve steam.

g). Lepas cylinder dan piston secara perlahan.

Setelah semua komponen lepas, bersihkan menggunakan koas disertai dengan bensin sampai benar-benar bersih. Kemudian rakit dan pasang semua sparepart yang telah disiapkan.

            a). Rakit piston dengan menyunsun ring piston sebagai berikut :

  • Rel ring oli bawah
  • Expander ring oli
  • Rel ring oli atas
  • Ring kompresi
  • Ring top (posisi ring paling atas pada piston)

Proses pemasangan piston yang benar bisa dilihat pada gambar 3.3 di bawah ini :

  •  
  • Gambar 3.7 proses pemasangan piston

 

b). Setelah ring piston terpasang lumasi pin piston dengan oli, bertujuan untuk memudahkan ketika pemasangan pada conecting rod.

 

c). Untuk pemasangan p99in piston pada coecting rod tutupi bukaan crankcase dengan lap bersih, bertujuan untuk mencegah jatuhnya clip pengunci pin kedalam crankcase.

 

d). Pasang gasket cylinder, bersihkan terlebih dahulu permukaan pada crankcase.

 

e). Pasang cylinder, lumasi dengan oli terlebih dahulu pada dinding cylinder dan dinding piston. Bisa dilihat pada gambar 3.3 dibawah ini.

 

 

Gambar 3.8 proses pemasangan cylinder

 

f). Rakit semua komponen yang ada pada cylinder head setelah melakukan penyekiran pada valve yang baru.

 

Gambar 3.9 proses penyekiran dan perskitan katup

 

g). Pasang gasket cyilinder head, bersihkan terlebih dahulu permukaan yang akan dipasang gasket.

 

Gambar 3.10 proses pemasangan cylinder head

 

h). Pasang cylinder head dan kencangkan ke-4 mur dengan torsi masing-masing 24 N.m dan 2 baut dengan torsi 10 N.m.

 

i). Pasang camshaft sproket dengan torsi 30 N.m.

 

j). Sejajarkan tanda TOP pada rotor AC magneto dengan cara memutar

 

crankshaft searah jarum jam.

 

k). Pasang head cover dan kencangkan ke-4 baut dengan torsi masing-masing 10 N.m.

 

l). Buang oli bekas kemudian masukan oli dan air radiator yang baru.

 

m). Pasang semua cover yang menutupi engine.

 

n). Proses meriset semua kode eror pada YDT (Yamaha Diagnosist Tool).

 

Gambar 3.11 proses pengecekan dan perisetan sistem injeksi

 

Setelah semua pemasangan selesai, hidupkan sepeda motor dan buka baut pembuangan air radiator yang ada pada water pump sampai air radiator yang ada pada engine keluar lalu kencangkan kembali, bertujuan untuk membuang angin palsu yang ada ketika memasukan air radiator. Disarankan untuk tidak langsung mencoba engine sepeda motor pada putaran tinggi karena mencegah terjadi nya los kompresi karena engine baru saja naik, tunggu sekitar 20 menit pada putaran stasioner sampai engine terasa panas. Setelah semua selesai, proses terakhir adalah meriset semua kode eror pada YDT (Yamaha Diagnosist Tool) karena pada saat proses pembongkaran semua soket sensor dilepas yang akan menyebabkan indikator injeksi pada spido meter akan menyala yang disebabkan semua sensor tadi menirim sinyal kepada ECU (Engine Control Unit) bahwa terjadi pemutusan arus karena soket dilepas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun