Yaitu permasalahan yang muncul dari luar pribadi peserta didik. faktor eksternal ini berasal dari :
a. Faktor keluarga
Kurangnya perhatian orang tua dalam memberikan kasih sayang,menemani dan mendukung proses belajar, lingkungan keluarga yang toxic, dan tidak ada waktu belajar di rumah dapat mempengaruhi proses belajar anak.
b. Faktor lingkungan sosial
Jika lingkungan sekolah dan tempat tinggal dipenuhi dengan hal negativ seperti perundungan dapat menyebabkan perkembangan peserta didik terhambat.
Kendati guru telah mencari tahu faktor penyebab dengan mengobservasi peserta didik di sekolah,hal itu tidak cukup memperjelas penyebab peserta didik tidak bisa membaca. Guru juga perlu mengobservasi keadaan social di lingkungan tempat tinggalnya, dengan cara guru dapat berkunjung ke rumah peserta didik dengan alasan menjali silaturahim. Saat melakukan silaturahim, guru dapat menanyakan kabar, kegiatan peserta didik dan lain sebagainya. Selain berkunjung ke rumah peserta didik, guru juga dapat mengobservasi dari jauh maupun dari dekat saat peserta didik bermain dengan teman sebayanya.
Setelah melakukan deteksi dini dan observasi, guru hendaknya melakukann kerja sama dengan berbagai pihak seperti guru bk dan wali murid untuk mencari tahu solusi mengatasi disleksia.Â
Hal ini dilakukan agar dapat menghasilkan solusi yang lebih efektif. Bekerja sama dengan guru BK dapat membantu menemukan penyebab munculnya disleksia terkhususnya pada segi psikologis, kemudian dapat menyusun program yang sesuai dengan karakter dan gangguan peserta didik sehingga proses penangan dapat berjalan dengan lancar tampa muncul efek samping. Selain membantu membuat program penangana, guru BK juga dapat turun langsung dalam menangani disleksia sehingga akan mempercepat menyembuhan.Â
Di sisi lain, bekerja sama dengan orang tua juga harus dilakukan guru karena bagaimanapun orang tua berhak tahu bagaimana kondisi buah hatinya. Orang tua juga yang lebih tahu bagaimana perkembangan dan kepribadian peserta didik sehingga guru dapat membuat program penanganan sesuai dengan kepribadian dan perkembangan peserta didik.
 Bekerja sama dengan orang tua,juga dapat membantu keberlanjutan program. Sebuah program penangan kesulitan belajar tidak akan berkembang jika dilakukan hanya di sekolah. Orang tua dapat membantu peserta didik dalam melatih membaca di rumah dengan cara melakukan program sesuai dengan anjuran guru bk.Â
Hal ini dilakukan agar peserta didik tidak melupakan kosa kata yang baru dipelajari. Perhatian orag tua juga dapat menjadi dorongan agar peserta didik semangat belajar. Saling berkomunikasi antara orang tua dan anak juga dapat mengembangkan ekspresi, memperbanyak kosa kata dan mengetahui perkembangan membaca anak