Program penangan yang dibuat, tidak harus memaksa peserta didik duduk diam membaca kosa kata yang ditunjuk guru. Studi mengatakan, memaksa apalagi sampai memarahhi peserta didik untuk membaca dapat membuat peserta didik mengalami tekanan batin sehingga takut untuk ekplorasi kosa kata tersebut. Terdapat berbagai cara yang menarik agar peserta didik tertarik membaca.
Berdasarkan pengalaman Saya, mengajarkan peserta didik membaca, tidak harus mengajarkan secara kognitif,melainkan dapat pula mengajar secara psikomotorik dengan permainan yang kreatif sehingga peserta didik tertarik dan memberanikan diri mengeksplorasi suku kata baru.Â
Metode ini dapat dianaman terapi bermain dan Terapi Multisensori. Metode ini,melatih peserta didik bermain sambil belajar dengan menggunakan berbagai Indera seperti penglihatan, pendengaran,meraba,dan kinetic. Metode ini dapat diterapkan dalam berbagai permaian seperti :
1. Permainan Boneka
Dengan permaian ini, guru dapat memperoleh informasi mengenai pandangan,perasaan dan tingkah laku. Terdapat beragai cara untuk memainkan permaian ini seperti memproyeksikan perasaan dan jadi diri pada boneka dan memindahkan konflik pada boneka.
2. Bercerita
Ajak peserta didik bercerita banyak hal seperti bercerita tentang keseharian di sekolah. hal ini dapat membantu perkembangan ekspresi dan kota kata.
3. Mewarnai
Mewarnai dapat menjadi salah satu sarana melatih membaca peserta didik. kosa kata tang warna-warni atau mewarnai kosa kata dapat meningkatkan daya ingat tentang bentuk huruf tersebut. Pada permaian ini, multsensori yang terlibat adalah visual dan kinetik
4. Bermain menggunakan plastisin
Plastisin adalah media yang dapat dirubah bentuk,salah satunya dapat dibentuk menajdi huruf. Permainan ini dapat melatih peserta didik belajar mengingat dan menulis huruf. Permaian ini pula dapat melatih multisensory di segi visual dan sentuhan.