Mohon tunggu...
Kurnia Nur Permatasari
Kurnia Nur Permatasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa PGSD Universitas Muhammadiyah Surakarta

Saya adalah Mahasiswa akhir yang sedang dikejar skripsi. Menyebarkan pengetahuan yang saya dapat dari pengalaman selama menjadi mahasiswa adalah tujuan utama saya membuat blog ini. Membaca tentu menjadi hobi saya, tetapi menulis adalah kelehaman saya. Kendati demikian, saya tetap mencoba untuk menulis karena tujuan saya menulis adalah untuk menyebarkan pengetahuan saya. Seperti halnya tujuan tulus seorang guru.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Ketika Siswa Kesulitan Membaca, Terapi Bermaian Solusinya

15 Januari 2024   10:00 Diperbarui: 15 Januari 2024   10:32 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kurnia Nur Permatasari

Terdapat berbagai cara memastikan peserta didik dapat membaca. Namun prosedur utama yang harus dilakukan guru adalah deteksi dini. Deteksi dini adalah suatu kegiatan mengobservasi secara saksama prestasi dan segala tingkah laku baik peserta didik saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran sebagai upaya untuk mendeketksi kesulitan belajarnya. 

Dengan melakukan deteksi diri, guru dapat menilai apakah peserta didik tersebut mengalami kesulitan belajar atau pun tidak. Deteksi dini juga dapat mendeteksi apakah peserta didik mempunyai kelaian psikologis  atau tdiak. 

Salah satu cara melakukan deteksi dini adalah dengan mengobservasi apakah peserta didik mengalami perilaku abnormal yaitu: (1) prestasi menurun; (2) menunjukkan emosinal yang tidak wajar seperti mudah marah – marah,pemurung, mudah tersinggung; (3) menunjukan sikap yang tidak wajar seperti suka berbohong, tidak bisa diam, menentang, berpura-pura, membolos, suka terlambat,mengasingkan diri dan lain – lain; (4) dan lamban dalam menyelesaikan tugas yang diperintahkan.

Setalah mendapati peserta didik mengalami perilaku abnormal, guru perlu mengetahui faktor penyebab mengapa peserta didik melakukan hal tersebut. Berikut terdapat berbagai faktor internal dan ekternal yang meliputi :

1. Faktor Internal

yaitu permasalahan yang muncul dalam diri peserta didik sendiri meliputi:

a. Faktor fisiologis

Kondisi fisik mempengaruhi perkembangan pembelajaran. Peserta didik yang memiliki kecacatan fisik dapat menghambat proses belajarnya, Seperti yang dialami peserta didik tuna rungu dan tuna wicara, mereka harus menggunakan alat khusus atau guru harus menerapkan metode khusus agar peserta didik dapat memahami materi. Peserta didik yang sedang kurang sehat dan kekurangan gizi juga sulit berkonsentrasi dalam belajar.

b. Faktor psikologi

Fakor psikologi meliputi peserta didik yang memiliki cacat mental seperti ADHD, kurangnya motivasi belajar, dan peserta didik yang memiliki IQ rendah.

2. Faktor Eksternal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun