Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Hore Coffee, Menyajikan Konsep "Aeropress Bar" Pertama di Malang

3 Mei 2018   16:43 Diperbarui: 4 Mei 2018   21:47 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Junaldo Rizky Mirza. Dok.Rivaldi Anjar Saputra
Junaldo Rizky Mirza. Dok.Rivaldi Anjar Saputra
Saya meminumnya dan rasanya nikmat.

Tentang proses aeropress, Sigit Tri tak memiliki buku referensi. Dia mengandalkan bacaan dari internet dan dari laman kopi seperti perfect daily grind.

Dok.Rivaldi Anjar Saputra
Dok.Rivaldi Anjar Saputra
Tentang Pelanggan

Hore Coffee buka pukul 14.00-21.00. Hari Minggu tutup. Waktu kunjung terbaik pukul 15.30 - 17.30 wib. Tempat parkirnya ada. Untuk motor cukup luas, kalau diisi mobil bisa 3-4 mobil. Tersedia Wi-fi. Saat saya berkunjung pada pukul 15.30 terlihat cukup banyak pengunjung, ada yang duduk di kursi sofa warna merah, beberapa meja dari kayu di halaman, juga di lantai 2. Pelanggan tersebut dari mana sajakah? Sigit Tri menjelaskan bahwa untuk iced macchiato (es kopi susu) pelanggannya dari sekolah-sekolah di depan kedai kopi (MTsN 1/MIN 1, MAN Malang). Bisa anak sekolahan SMA, orangtua mereka yang menjemput, terus anak kuliahan yang makan mie di Take Mie juga. Rentang usia cukup lebar mungkin 15 tahun sampai dengan 40 tahun.Untuk kopi dalam artian aeropress, beberapa anak SMA, anak kuliah sampai ibu-ibu. Bisa jadi rentang usianya sama dengan iced macchiato tapi lebih spesifik ke mereka yang hobi kopi.

Dok.Rivaldi Anjar Saputra
Dok.Rivaldi Anjar Saputra
Hore Coffee memiliki lantai 2 bisa untuk event. Kapasitas sekitar 20-25 orang. "Sistemnya kalau mau memakai lantai 2, konfirmasi ke kami, terus harus ada order makanan dan atau minuman sebanyak peserta event. Kami batasi sekitar 90 menit untuk pemakaian ruangan. Kami batasi sampai jam setengah sembilan malam," Sigit Tri menambahkan informasi. Ruangan di lantai 2 pernah dipakai untuk kuliah luar dosen dari Universitas Brawijaya, event ulang tahun anak-anak SMA/kuliah,  komunitas mahasiswa arsitektur Universitas Brawijaya pernah mengadakan semacam talkshow, rapat ikatan mahasiswa Palu di Malang.

Dok.Rivaldi Anjar Saputra
Dok.Rivaldi Anjar Saputra
Malang Sejuta Kopi

Bulan April 2018 komunitas Malang Sejuta Kopi menggelar program Malang Sejuta Kopi. Didukung sekitar 35 kedai kopi. Setiap kedai yang telah bergabung dalam program Malang Sejuta Kopi, selama bulan April 2018, setiap hari menyediakan 20 cup kopi gratis produk kopi lokal. Juga memberikan edukasi kopi bagi pengunjung. Hore Coffee turut mendukung program Malang Sejuta Kopi. Sigit Tri menjelaskan latar belakang kenapa Hore Coffee mendukung program tersebut. Pertama, kami memang ingin lebih dikenal dan mengenal teman-teman kedai kopi lainnya yang tergabung di acara Malang Sejuta Kopi. Kedua, edukasi kopi. Jadi kami ingin memberikan pengalaman lebih kepada pengunjung kami. Pengalaman itu adalah dengan cara membuat kopinya sendiri memakai aeropress.

Dok.Rivaldi Anjar Saputra
Dok.Rivaldi Anjar Saputra
Tentang kopi lokal Malang.

"Terus terang untuk kopi lokal, saya pribadi belum ketemu kopi lokal yang benar-benar saya sukai. Sedang untuk partisipasi lokal, kami kemarin memang hanya punya satu single origin daerah Malang yaitu Arjuna. Sedang untuk roastery kopinya, kami mendukung dan memakai kopi dari beberapa roastery lokal, seperti Amstirdam, Inikopi, Kopi tjap giling, telescope.Jadi mungkin untuk saat ini kami mungkin kurang menyajikan kopi lokal Malang, tetapi kami selalu berusaha menyajikan kopi yang digoreng roastery lokal Malang. Mungkin itu bentuk dukungan kami untuk dunia kopi Malang."

Iced macchiato. Dok.Rivaldi Anjar Saputra
Iced macchiato. Dok.Rivaldi Anjar Saputra

Malang Sebagai Destinasi Ngopi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun