Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Hore Coffee, Menyajikan Konsep "Aeropress Bar" Pertama di Malang

3 Mei 2018   16:43 Diperbarui: 4 Mei 2018   21:47 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ADALAH dua sahabat, Sigit Tri dan Pradana Adhi Nugraha. Sama-sama bersekolah di SMPN 1 dan SMAN 3 Malang. Sama-sama memiliki "passion" pada kopi. Dan keduanya bersepakat mendirikan Hore Coffee. Berlokasi di Jalan Bandung 32 Kota Malang.

Dok.Rivaldi Anjar Saputra
Dok.Rivaldi Anjar Saputra
Sore itu saya berkunjung ke Hore Coffee, salah satu kedai kopi peserta Malang Sejuta Kopi.Bertemu langsung dengan Sigit Tri, Pradana Adhi Nugraha dan Junaldo Rizky Mirza.Ruangan Hore Coffee berukuran 5 x 4 meter. Rapi dan menarik.  Semua desain dikerjakan Pradana Adhi Nugraha. Di samping kanan ada rak buku kecil.Tertata rapi.

The Annual: 2016 Edition  World Aeropress Championship, Berkebun Kopi, Sherlock Holmes.Diatasnya tergantung kopi-kopi yang siap diseduh.Di depan ada sofa merah.Jagongan gayeng dengan Sigit Tri ditemani iced macchiato dan segelas kopi aeropress. Kami memilih duduk di meja kayu di halaman. Beratap langit cerah.(1/5/2018). 

Sigit Tri, salah satu pemilik Hore Coffee bersama penulis. Dok.Rivaldi Anjar Saputra
Sigit Tri, salah satu pemilik Hore Coffee bersama penulis. Dok.Rivaldi Anjar Saputra
Sejarah Nama dan Konsep

 "Sebenarnya rencana membuat kedai kopi sudah kami rencanakan sejak pertengahan 2016.  Terus terang konsep awal benar-benar ingin seperti kedai kopi Tuku yang ada di Jakarta yang terkenal dengan jualan es kopi susunya. Pada waktu itu saya dan Dani, ingin membuat "New Tuku" di Malang. Akhirnya, kami coba-coba bikin resep dan riset juga. Fix resep jadi sekitar bulan September 2017. Kami test pasar selama sekitar 1 bulan," Sigit Tri membuka sejarah awal. 

Sigit Tri pernah  ikut lomba Aeropress (Indonesian Aeropress Champ 2017 ) dan mendapat juara 3. "Akhirnya, karena teman-teman kedai kopi kenal saya lewat aeropress, maka buat mempermudah penetrasi awal kedai kami, aeropress kami jadikan identitas juga,". Dari sinilah, konsep kopi aeropress dipilih.

Pemilihan nama Hore Coffe juga memiliki cerita unik."Nama itu muncul sehari sebelum opening. Kami sempat kebingungan cari nama kedai. Kami ingin punya nama kedai yang universal, mudah diucapkan dan diingat.Dan asalnya dari sebuah hiasan bertuliskan Hore".

Dok.Sigit Tri
Dok.Sigit Tri
Tentang arti Hore, Sigit Tri menambahkan, "Kami ingin menyajikan sesuatu yang menyenangkan dengan proses yang fun. Seperti proses aeropress yang sebenarnya teknikal. tetapi saat proses menyajikan dan membuatnya, kami selalu berusaha berinteraksi dengan pengunjung dengan guyon dan senang-senang."

Konsep dan gagasan

Saya mem-follow instagram : hore.coffee. Tertulis First aeropress coffee bar in Malang.

Tentang konsep aeropress, Sigit Tri memberikan uraian dengan detil dan runut. "Konsepnya memang untuk manual brew, kami hanya menyajikan dengan memakai alat aeropress.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun