Mohon tunggu...
Abdul Malik
Abdul Malik Mohon Tunggu... Penulis seni - penulis seni budaya

penulis seni. tinggal di malang, ig:adakurakurabirudikebonagung. buku yang sudah terbit: dari ang hien hoo, ratna indraswari ibrahim hingga hikajat kebonagung

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kampung Djanti Padhepokan, Kampung Edukasi

5 April 2018   23:15 Diperbarui: 6 April 2018   04:06 1926
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Permainan Jailangkung. Dokumentasi Abdul Malik

"Pada masa sekarang, padepokan bisa juga berada di tengah pemukiman yang ramai dan area perkotaan.Namun demikian suasana tenang, nyaman dan ber etika tetap dikondisikan.Maka tidak jarang sebuah padepokan dikemas sebagai lingkungan tertutup yang dikelilingi pagar beserta gapura-gapura. Konon yang diajarkan di dalam padepokan  tidak sebatas pada kesenian, melainkan meliputi anasir kebudayaan lain seperti kebahasaan, pengetahuan, teknologi, organisasi sosial dan pemerintahan, keagamaan serta sistem mata pencaharian".     

Ruang pertemuan Gedung milik Peradi berkapasitas 200 orang. Dokumentasi Abdul Malik
Ruang pertemuan Gedung milik Peradi berkapasitas 200 orang. Dokumentasi Abdul Malik
Keberadaan Kampung Djanti Padhepokan tak bisa dilepaskan dari sosok Yongki Irawan. Dalam dunia seni budaya di Malang, Yongki Irawan, kelahiran 26 April 1951 serupa "ensiklopedia". Mampu menguraikan berbagai peristiwa seni budaya di Malang dari tahun 1970-an hingga hari ini dengan runut.

Sejumlah karya tari dan seni pertunjukkan telah ditorehkannya: Tari Pecut, tari Buruh Pelabuhan, tari Kampung Laut (1969), tari Kuda Lumping, tari Petik Apel, Fragmen Kepompong (1970), Fragmen Kancil Nyolong Timun (1972), tari Golekan Kayu (1975), Fragmen Sebelum Kematian Sesudah Kematian (1976), tari Layang-layang (1977), tari Balada Gamang (1987), Fragmen Nyai Puthut (2009), Pelatihan Masal Tari Grebeg Jawa (2016), tari Persembahan Murwokolo (2017), dolanan Nyai Puthut & Bambu Gila, Pendamping Sanggar Tari Renaissance di Karangkates, Sumberpucung Kabupaten Malang.

Sejumlah pengalaman berkesenian pun telah dilakoninya: Lesbumi Pencak Silat (1960), pelatih tari (1970-1989), penggagas dari tari Beskalan & Bapang ( 1980), pakaian Malangan (1981), Ruang Berkesenian Indrokilo (1982), Gedung Balai Kesenian Batu (1981), Koordinator tari masal (era Walikota Malang Ebes Soegiyono).

Dalam perhelatan Workshop Kebudayaan dan Pembinaan Pelaku Ekonomi Kreatif di Hotel Atria Malang tanggal 8 Februari 2018, Pak Yongki Irawan mendapat Penghargaan Anugerah Budaya Malangkucecwaradari Pemerintah Kota Malang sebagai Seniman Tari. Penghargaan diberikan kepada Pak Yongki Irawan atas dedikasi, integritas dan pengabdian tanpa batas yang telah diberikan dalam pemajuan dunia seni budaya di Kota Malang.

Sejak diresmikan dan banyak dipublikasikan oleh media cetak, online, tv, maupun lewat gethok tular, Kampung Djanti Padhepokan banyak mendapat kunjungan. Antara lain: Lembaga Kebudayaan Universitas Muhammadiyah Malang, mahasiswa IKIP Budi Utomo Malang, SMA Lab Malang,  mahasiswa STIKOM Surabaya, sekolah-sekolah dasar di sekitar Kampung Djanti Padhepokan  (SDN Bandungrejosari, SDN Sukun).

Seratus siswa SMA, guru pendamping dan pegawai Dinas Pendidikan  dari 3 propinsi (Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I Yogjakarta)  bersama Balai Pelestarian Nilai Budaya D.I.Yogjakarta juga berkunjung ke Kampung Djanti Padhepokan  (5/4/2018). Program Jejak Tradisi Budaya Daerah 2018 mengusung tema Menjunjung Tinggi Toleransi Dalam Kebhinnekaan.

Selama empat jam, Pak Yongki Irawan berbagi ilmu tentang Pencak & Bantengan, Misteri Nyai Puthut, Pring Edan (Bambu Gila) dan membuat topeng malang dari bubur kertas. Seluruh peserta yang hadir sangat antusias mengikuti kegiatan hingga tuntas.

Siswa-siswi SMA peserta Program Jejak Tradisi Budaya Daerah 2018 sedang praktek bermain Nyai Puthut. Dokumentasi Abdul Malik
Siswa-siswi SMA peserta Program Jejak Tradisi Budaya Daerah 2018 sedang praktek bermain Nyai Puthut. Dokumentasi Abdul Malik
KAMPUNG EDUKASI

Kampung Djanti Padhepokan memiliki misi:

-Menguatkan pendidikan karakter bagi generasi muda

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun