Salah satu kemampuan penting manusia untuk menjalani kehidupannya adalah memori atau ingatan. Apa yang dilakukan manusia setiap dari yang sangat sederhana sampai dengan yang kompleks senantiasa melibatkan memori.Â
Berbagai pengalaman atau informasi yang dihadapi atau diperoleh manusia tidak hilang begitu saja. Pengalaman-pengalaman dan informasi-informasi berharga pada umumnya tersimpan dalam sistem memorinya dan pada suatu saat diperlukan untuk penyesuaian diri atau memecahkan masalah.Â
Oleh karena itu jika ada masalah dengan memori misalnya lupa akan sesuatu, kesulitan pasti terjadi, apalagi jika kehilangan memori atau otak tidak mampu lagi menyimpan informasi.Â
Mengadaptasi definisi dari Baddeley, Ciccarelli dan White (2015: 220) menyatakan bahwa memori adalah sistem aktif yang menerima informasi dari indera, menempatkan informasi itu ke dalam bentuk yang dapat digunakan, mengaturnya saat menyimpannya, dan kemudian mengambil informasi dari penyimpanan. Meskipun ada beberapa model berbeda tentang cara kerja memori, semuanya melibatkan tiga proses yang sama: memasukkan informasi ke dalam sistem memori, menyimpannya, dan mengeluarkannya kembali (Ciccarelli & White, 2015: 220). Â
Dalam beberapa cara umum memori berproses seperti komputer.  Informasi yang masuk pertama kali dikodekan (encoding), atau diubah menjadi bentuk yang dapat digunakan. Langkah ini seperti mengetik data ke dalam komputer. Selanjutnya, informasi disimpan dalam sistem (storage). Akhirnya, informasi yang sudah tersimpan pada suatu saat diambil (retrieval) ketika diperlukan. Gambar berikut mengilustrasikan proses memori yang terdiri dari: encoding, storage, dan retrieval.
Salah satu masalah berkenaan dengan memori adalah lupa. Lupa merupakan kegagalan dalam pengambilan informasi yang  telah diterima dan disimpan dalam sistem memori. Lupa merupakan peristiwa alami sehari-hari dan setiap individu pasti pernah, sedang, dan akan mengalami.Â
Setiap orang pasti sesekali lupa akan sesuatu dan pada suatu saat apa yang dilupakan tersebut dapat diingat kembali. Ada gangguan ingatan yang lebih parah dari pada lupa, yang disebut amnesia. Amnesia sering disebut sebagai lupa yang patologis, yang terjadi karena gegar otak, trauma kepala, infeksi otak dan seterusnya.Â
Amnesia merupakan masalah memori yang serius yang menghambat kehidupan yang mengalami seperti yang terjadi pada   Clive Wearing dan juga Henry Gustav Molaison. Mereka sangat menderita karena tidak berfungsinya sistem memori mereka secara normal.
B. PseudoforgettingÂ