Mohon tunggu...
KUNTJOJO
KUNTJOJO Mohon Tunggu... Lainnya - Saya menikmati menulis karena saya senang bisa mengekspresikan diri dan ide-ide saya.

"Menulis sesuatu yang layak dibaca atau melakukan sesuatu yang layak ditulis."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Belajar Sosial

26 Desember 2022   08:08 Diperbarui: 28 Desember 2022   20:32 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Faktor kedua yang mendorong pembelajar mau belajar dari model adalah status model, khususnya berkenaan dengan kompetensinya. Pada umumnya anak-anak termotivasi untuk meniru tindakan orang-orang yang memiliki kemampuan mengagumkan sehingga mereka layak dijadikan model untuk belajar.   Faktor ketiga yang mendorong pembelajar mau belajar dari model adalah adanya kesamaan tertentu pembelajar dengan model. Dengan mengamati orang lain, pembelajar dapat belajar tentang perilaku apa yang sesuai untuk dirinya serta mengidentifikasi berbagai perilaku yang mungkin dapat dilakukannya juga. Oleh karena itu, model yang memiliki persamaan dengan pembelajar lebih mudah untuk ditiru. Faktor keempat yang berpengaruh pada modeling adalah tujuan dan ekspektasi. Jika pembelajar berharap bahwa tindakan model tertentu akan mengarah pada hasil tertentu, seperti yang diharapkan dan pembelajar menghargai hasil atau tujuan tersebut, maka dia akan memperhatikan model dan mencoba mereproduksi perilaku model. Faktor terakhir, pembelajar cenderung belajar dari model jika dirinya memiliki tingkat efikasi-diri yang tinggi, jika dirinya yakin mampu melakukan tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan, atau setidaknya belajar bagaimana melakukannya.

Belajar observasional tidak dapat terjadi tanpa keterlibatan  proses kognitif. Faktor kognitif berfungsi sebagai mediator  dalam proses belajar untuk menentukan apakah respons baru diperoleh. Ketika seseorang berhadapan dengan perilaku model, tidak serta merta yang bersangkutan melakukan imitasi. Imitasi dilakukan setelah melewati proses mediasi.  Bandura menyatakan bahwa belajar observasional terdiri dari empat proses mediasi: perhatian, retensi, produksi, dan motivasi (Schunk, 2012: 127).

a. Perhatian

Perhatian (attention) adalah pemusatan kesadaran pada objek yang diamati dari model.  Perhatian merupakan mediasi pertama dalam belajar observasional. Tanpa adanya perhatian pada objek tidak akan terjadi proses belajar. Pembelajar bisa melakukan imitasi jika dirinya ada perhatian pada apa yang akan dipelajari. Pada saat tertentu seorang pembelajar dapat dihadapkan berbagai objek yang terobservasi.  Dalam konteks ini pembelajar dituntut untuk fokus pada objek yang akan dipelajari saja.

b. Retensi  

Retensi atau kemampuan menyimpan informasi juga merupakan bagian penting dari proses belajar observasional. Belajar observasional membutuhkan pengorganisasian, latihan, pengkodean, dan transformasi informasi model untuk penyimpanan atau retensi dalam memori pembelajar. Apa saja yang dipelajari dari model selanjutnya  disimpan sebagai dalam memori dalam bentuk gambar dan verbal, atau keduanya.

c. Produksi

Setelah pembelajar berhasil menyimpan apa yang diamatnya selanjutnya mempraktikkannya. Proses mediasi  yang demikian disebut produksi. Banyak tindakan atau prosedur sederhana dapat dipelajari hanya dengan mengamatinya.  Namun, jarang sekali perilaku kompleks yang bisa dipelajari hanya melalui pengamatan. Bandura menyatakan bahwa pembelajar seringkali memperoleh perkiraan kasar dari keterampilan yang kompleks dengan mengamati demonstrasi model (Schunk, 2012: 128). Mereka kemudian menyempurnakan keterampilannya dengan latihan, umpan balik korektif, dan belajar secara berulang. Masalah dalam menghasilkan perilaku yang dimodelkan muncul tidak hanya karena informasi tidak dikodekan secara memadai tetapi juga karena pembelajar mengalami kesulitan menerjemahkan informasi yang dikodekan dalam memori menjadi tindakan yang terbuka (Schunk, 2012: 128).

d. Motivasi

Mediasi belajar observasional selanjutnya adalah motivasi. Motivasi adalah alasan yang mendasari suatu tindakan, yang melibatkan kekuatan biologis, emosional, sosial, dan kognitif yang mengaktifkan perilaku. motivasi menentukan tingkat kesungguhan seseorang dalam melakukan sesuatu. Motivasi berhubungan dengan harapan. Menurut Bandura,  individu membentuk harapan tentang hasil yang diantisipasi dari tindakan berdasarkan konsekuensi yang akan dialaminya (Schunk, 2012: 128).

2. EFIKASI-DIRI  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun