Mohon tunggu...
KUNTJOJO
KUNTJOJO Mohon Tunggu... Lainnya - Saya menikmati menulis karena saya senang bisa mengekspresikan diri dan ide-ide saya.

"Menulis sesuatu yang layak dibaca atau melakukan sesuatu yang layak ditulis."

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Optimalisasi Perkembangan Anak Usia Dini Melalui Metode Scaffolding

10 Desember 2022   08:10 Diperbarui: 10 Desember 2022   08:26 631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Zona perkembangan proksimal(Sumber: https://www.pinterest.com/pin/how-to-scaffold-childrens-learning--523895369156995461/)

Untuk mencapai keberhasilan dalam belajar bukan hanya guru yang bisa berperan peserta didik lainnya yang lebih kompeten bisa berperan sebagai tutor sebaya.

4. Tempatkan Pembelajaran dalam Konteks yang Bermakna

Penyajian materi dan pengalaman pembelajaran yang berhubungan dengan kehidupan dan kebutuhan peserta didik lebih bermanfaat dari pada hanya sekadar menghafalkan konsep-konsep atau rumus-rumus hitungan yang tidak fungsional.

5. Mengubah Ruang Kelas dengan Ide-ide Vygotsky

Menciptakan ruang kelas dan suasana akademik yang dapat merangsang peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan, sikap, dan keterampilan adalah faktor yang sangat dibutuhkan agar peserta didik bisa berkembanga secara optimal, misalnya dengan penerapan belajar dengan bekerja sama.

Pola pembelajaran pada pendidikan anak usia dini memiliki karakteristik yang berbeda dengan satuan pendidikan di atasnya diantaranya adalah dalam penyelenggaraan penilaian. Pada pendidikan anak usia dini penilaian dilaksankan setiap hari dan terintegrasi dengan kegiatan belajar pembelajaran. Penilaian dapat dilakukan dalam berbagai aktivitas peserta didik, sejak mereka datang, berbaris, mengikuti proses belajar, mencuci tangan, makan bekal yang dibawa dari rumah, bermain bebas, sampai pulang kembali dan pelaksanaannya secara alami, baik berdasarkan kondisi nyata yang muncul dari perilaku peserta didik selama proses kegiatan maupun hasil dari kegiatan tersebut (Direktorat Pembinaan PendidikanAnak Usia Dini.2, 2015: 2).

Metode scaffolding pada dasarnya telah menyatu dengan proses pembelajaran dan penilaian anak usia dini. Dalam sistem penilaian perkembangan anak usia dini berdasarkan Kurikulum 2013 (Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini.2, 2015: 5), peserta didik yang berada pada level of actual development, yaitu peserta didik yang dapat mencapai perkembangan sesuai dengan indikator tanpa bimbingan guru dibedakan menjadi 2 (dua) katogori, yaitu peserta didik dengan status BSH (berkembang sesuai harapan) dan BSB (berkembang sangat baik). Status BSH diberikan kepada peserta didik yang perkembangannya sesuai dengan harapan dengan acuan indikator sedangkan status BSB diberikan kepada peserta didik yang berkembang melebihi harapan dan mampu membantu peserta didik lain yang mengalami kesulitan dalam belajar.

Peserta didik yang perkembangannya berada pada level of potential development dalam sistem  penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 PAUD diberi status MB (mulai berkembang). Peserta didik dengan status MB mampu mencapai perkembangan sesuai dengan indikator jika mereka mendapatkan bimbingan. Bimbingan dapat diterima dari guru mampun peserta didik lain yang status perkembangannya BSB. Dalam konteks inilah scaffolding berperanan.

Dalam teori Zona Perkembangan Proksimal  ada peserta didik yang berada pada level what the student cannot do, even with assistance, peserta didik yang belum mampu mencapai perkembangan sesuai indikator  meskipun mereka sudah mendapatkan bimbingan dari guru atau bantuan dari peserta didik lainnya. Dalam  sistem  penilaian berdasarkan Kurikulum 2013 PAUD peserta didik yang berada pada level tersebut diberi status BB (belum berkembang).

Penilaian perkembangan yang dilakukan setiap hari untuk semua bidang pengembangan menghasilkan informasi tentang status perkembangan  peserta didik. Pada pembelajaran hari berikutnya peserta didik yang berstatus MB dab BB harus mendapatkan perhatian khusus dari guru, terutama untuk peserta didik dengan BB. Guru perlu memikirkan strategi yang tepat dalam melaksanakan scaffolding untuk masing-masing peserta didik yang membutuhkan.

Tutor Teman Sebaya dalam Pembelajaran Anak Usia Dini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun